Sejumlah 78 Persen Masyarakat Banyumas Belum Tentukan Pemimpin

Peristiwa257 Dilihat
Bupati Banyumas Achmad Husein (Himawan L Nugraha/Purwokertokita.com)
Bupati Banyumas Achmad Husein
(Himawan L Nugraha/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Jika pemilihan bupati dan wakil bupati Banyumas digelar saat ini, maka pasangan petahana Achmad Husein dan Budhi Setiawan hanya akan meraih suara sebanyak 11 persen. Sedangkan sebanyak 78 persen lainnya, mengaku masih bingung atau tidak tahu siapa yang akan dipilih.

Kesimpulan tersebut merupakan hasil survey yang dilakukan oleh Lingkar Kajian Banyumas terhadap 400 responden di 27 kecamatan dan 50 desa. “Kalau ada yang lebih baik, mereka akan memilihnya,” kata Laelatul Janah, Koordinator Survey Kepuasan Publik terhadap 3 tahun kepemimpinan Husein-Budhi yang digelar di Aula Fisip Unsoed Purwokerto, Jumat (22/4).

Tokoh lainnya yang mendapat 11 persen sisanya yakni Sadar Subagyo, Mardjoko dan Juli Krisdiyanto.

Laelatul mengatakan, selain politik, survey tersebut juga merekam kepuasan responden terhadap kepemimpinan Husein-Budhi dengan 43,75 persen cukup puas, 52,25 persen kurang puas, dan puas di angka 0,75 persen. Margin error ditetapkan sebesar kurang lebih 5 persen.

Mayoritas responden mengeluh tentang sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan di Banyumas. “Selain itu, masalah pertanian, infrastruktur jalan dan pelayanan publik,” katanya.

Andi Ali dan Hariyadi Dosen Fisip Unsoed mengatakan, kinerja Husein-Budhi banyak tertolong oleh program pemerintah pusat seperti Kartu Indonesia Sehat atau BPJS. “Kalau soal isu korupsi dan integritas, masyarakat desa mayoritas tidak tahu. Persoalan mereka adalah soal pupuk dan lapangan pekerjaan,” katanya.

Barid Hardiyanto, salah satu pembedah survey mengatakan, riset yang dilakukan lingkar kajian penting untuk didengarkan oleh pemerintah. “Masih ada dua tahun sisa jabatan, pertajam kerja yang masih tersisa,” katanya.

Ia berharap pemerintah memperbanyak ekonomi kerakyatan dan ekonomi kreatif. Pungutan liar di sekolah-sekolah juga harus dihilangkan.

Wakil Bupati Budhi Setiawan yang datang di acara tersebut mengatakan, pemerintah bisa saja membuat pabrik rambut palsu seperti di Purbalingga yang menampung ribuan tenaga kerja. “Tapi dampak yang lebih besar yakni anak sekolah yang DO dan banyak janda muda karena cerai jika pabrik rambut dibiarkan dibangun di Banyumas,” katanya.

Tahun ini, kata dia, pemerintah menggulirkan dana Rp 7 miliar untuk modal usaha kecil. Selain itu, untuk perbaikan jalan rusak dianggarkan Rp 70 miliar.

Soal siapa calon yang akan diusung oleh PDI Perjuangan pada tahun 2018, Budhi hanya tersenyum simpul. Ia berjanji, sisa dua tahun kepemimpinannya, pekerjaan yang belum selesai akan dituntaskan.

Tinggalkan Balasan