Rumah Sakit Margono Raih Akreditasi Paripurna

Peristiwa580 Dilihat
Penyerahan Sertifikat Akreditasi Paripurna oleh Ketua Eksekutif Komite Akreditasi Rumah Sakit, DR Dr Sutoto, MKes kepada Direktur RSMS Dr Haryadi Ibnu Junaedi SpB di Jakarta.  (istimewa/Purwokertokita.com)
Penyerahan Sertifikat Akreditasi Paripurna oleh Ketua Eksekutif Komite Akreditasi Rumah Sakit, DR Dr Sutoto, MKes kepada Direktur RSMS Dr Haryadi Ibnu Junaedi SpB di Jakarta.
(istimewa/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Rumah Sakit Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto gencar melakukan pembenahan dan perbaikan pada semua lini. Awal tahun 2016, tepatnya 7 Maret kemarin, rumah sakit terbesar di Banyumas tersebut diganjar akreditasi ‘Paripurna’ oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit.

“Akreditasi paripurna itu sudah yang paling tinggi, dari sisi pelayanan. Total ada 15 tiem layanan yang masuk penilaian. Sebelum paripurna ada akreditasi pratama, madya, dan utama. Kami bersyukur atas capaian ini,” kata Wakil Direktur Bidang Pelayanan dan Kerjasama Dr Lilijani MMR.

Akreditasi paripurna berumur 3 tahun, dan dilakukan evaluasi tahunan. Artinya, akan berumur sampai 2018 tetapi evaluasi berjalan setiap tahun. Kalau evaluasi tahunan ternyata menurun, maka akreditasi paripurna akan dicabut dan turun grade.

“Kami memang membentuk pokja khusus untuk mengawal akreditasi. Tetapi, perolehan ini hasil kerjasama semua komponen RS, langsung atau tidak. Termasuk tukang sapu, penjual di dekat RS, semuanya berperan,” kata Lilijani menambahkan.

Lalu apa manfaat bagi pasien? “Otomatis, pasien akan merasakan manfaat lebih dari sisi pelayanan. Karena, semua elemen dituntut bekerja sesuai aturan atau SOP. Intinya ada aturan harus dilaksanakan. Misalnya kewajiban cuci tangan, larangan merokok, jam kunjungan, jumlah penunggu pasien dan sebagainya sekarang ketat,” kata Lilijani lagi.

Termasuk, pasien berhak menerima informasi jelas, siapa dokter yang merawat, diagnosa penyakitnya apa, penanganan rumah sakit apa. Itu beberapa point teknis turunan dari akreditasi paripurna yang disandang Rumah Sakit Margono. Sehingga jelas, orientasinya agar pelayanan maksimal, pasien puas dan tertangani baik.

“Larangan merokok, jam kunjungan, anak di bawah 8 tahun tidak boleh besuk dan sebagainya terus kita sosialisasikan. Karena, tidak paham itu kadang menimbulkan protes. Jadi, kami harus meminimalisir miss komunikasi dengan pasien dan keluarganya,” katanya lagi.

Tinggalkan Balasan