Purwokertokita.com – Gabungan tim Search And Rescue (SAR) berhasil mengevakuasi satu pendaki yang alami kecelakaan di sekitar puncak Gunung Slamet, Senin (18/4). Evakuasi tersebut dilakukan sejak Minggu (17/4) dengan menurunkan semua potensi SAR yang ada di sekitar Gunung Slamet.
Informasi adanya kecelakaan pendakian di Gunung Slamet disampaikan pada Minggu (17/4). Saat itu, beberapa elemen SAR di wilayah Purbalingga, Banyumas, Tegal dan sekitarnya mendapat informasi adanya seorang pendaki bernama Irfan Hidayat (19) asal Jakarta mengalami kecelakaan akibat terpeleset saat akan turun di jalur Pelawangan pendakian Baturraden.
“Informasi yang didapat sekitar pukul 10.00 dikabarkan seorang pendaki alami kecelakaan saat hendak turun dari puncak Gunung Slamet. Korban diketahui mendaki bersama 12 temannya yang berasal dari kampus Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya,” jelas Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas, Ady Candra, Senin (18/4).
Sejumlah pendaki Baturraden Pecinta Alam (Raden Pala), kemudian berusaha mengkonfirmasi berita tersebut dengan mengirimkan beberapa pendaki. Pengiriman pendaki kali pertama dilakukan sekitar pukul 11.00 pada Minggu (17/4).
“Pada malam hari terkonfirmasi adanya korban luka yang sudah dievakuasi ke pos yang berada di kawasan vegetasi. Kemudian beberapa elemen melakukan pendakian untuk membantu evakuasi yang jumlahnya mencapai 64 personel, sedangkan beberapa lainnya menunggu di pos darurat,” ucapnya.
Akhirnya, setelah lebih dari 12 jam korban berhasil dievakuasi tim SAR dengan menggunakan tandu darurat dari terpal. Menurut Ady, sebelumnya tim dibekali tandu yang biasa digunakan untuk menggotong korban, namun urung digunakan.
“Tandu tidak jadi digunakan, karena kondisi medan yang sulit dan banyak akar yang membuat sulit untuk menggunakan tandu. Karena itu, tim kemudian membuat tandu darurat,” jelasnya.
Korban Irfan, akhirnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 13.30 WIB ke pos darurat. Selain Irfan, sekitar enam pendaki lainnya juga sudah dievakuasi. Setelah mendapat pemeriksaan dari dokter PMI, korban kemudian dilarikan ke rumah sakit DKT Purwokerto.
“Dari pemeriksaan awal, terdapat luka luar yang cukup dalam di bagian kepala dan tidak ditemukan adanya luka lain. Tetapi untuk memastikannya, korban harus menjalani pemeriksaan di laboratorium, karena mengeluhkan sakit di bagian tulang belakang,” jelasnya.