PDI-P Banyumas Ternyata Terpaksa Mencalonkan Aris Wahyudi

Peristiwa432 Dilihat
Jauh sebelum mendirikan nikahsirri.com, Aris pernah menjadi calon bupati Banyumas periode 2008-2013 yang diusung PDIP. (Purwokertokita.com/Kukuh Sukmana)

Purwokertokita.com – Aris Wahyudi pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Banyumas pada Pilkada 2008, PDI-P ternyata terpaksa mencalonkan pemilik nikahsirri.com ini.

Menurut Suherman, mantan Ketua DPC PDIP Kabupaten Banyumas dua periode 1998-2003, 2004-2009, kala itu di internal partai banteng moncong putih sendiri Aris bukan kandidat yang diunggulkan.

Nasib berkata lain, beberapa tokoh yang mendaftar ke PDI-P tiba-tiba mengundurkan diri, menyisakan Aris Wahyudi seorang sebagai calon yang memenuhi syarat administratif dan mesti diusung.

“Sedih ya sedih, kalau boleh sakit hati ya sakit hati, karena ini sebuah bencana bagi PDIP Kabupaten Banyumas,” kata Suherman saat dihubungi lewat telepon, Selasa (26/9).

Menurut ingatan Herman, pada tahun 2008 suasana batin kader-kader DPC PDIP Banyumas dari tingkat bawah hingga DPC sejatinya akan mengusung Bambang Priyono untuk maju dalam calon Bupati Banyumas.

Pada hari terakhir akan interview di DPP, Bambang Priyono secara mendadak mengundurkan diri, membuat DPC PDI Banyumas bingung menentukan siapa calon berikutnya yang akan diusung. Aris Wahyudi, merupakan satu-satunya pendaftar yang memnuhi syarat administratif.

Berkaitan dengan diusungnya Aris Wahyudi, Herman menuturkan, sebelumnya pihaknya sempat sampaikan ke calon-calon yang lain bahwa DPC PDIP Banyumas akan usung Bambang Priyono. Saat calon yang lain memilih mundur, Aris Wahyudi justru tetap mendaftar.

“Kami terima, kami catat, saat itu berati ada 3, hanya untuk Mardjoko (akhirnya terpilih sebagai Bupati Banyumas 2008-2013-red) memang sempat akan mendaftar ke PDI Perjuangan cuma terlambat. Saya persilahkan cuma kalau bisa akses ke DPP atau ke pusat kami persilahkan sebab DPC sendiri sudah tutup,” ujar Herman.

Herman menjelaskan, selain tidak dapat berfikir panjang sebab hanya miliki dua calon, akhirnya Aris Wahyudi mendapatkan rekomendasi. Aris Wahyudi dikenal oleh Herman sebagai profesional muda yang sukses di Jakarta, ahli programer, lulusan luar negeri dan berasal dari Majenang, Cilacap.

“Calon yang sangat tidak diinginkan. Calon yang lain kurang bagaimana, pak Mardjoko jelas asli Banyumas. Tetapi sudah komitmen ya mesti dijalankan,” tutur Herman.

Hasil akhir Pilkada Banyumas 2008, memposisikan Aris Wahyudi paling buncit dengan perolehan suara 10,92% atau 321.106. Aris Wahyudi keok meski punya kendaraan partai paling meyakinkan dalam situasi politik Banyumas kala itu.

“Barangkali tidak ada calon Bupati lain yang datang dari Jakarta ke Purwokerto dengan helikopter, sesuatu yang baru dan fenomenal. Tapi untuk perolehan suara saya sudah lupa, tapi ya memalukan,” pungkasnya. (AAR/YS)

Tinggalkan Balasan