Pasangan Tasdi-Tiwi Mengklaim Menangi Pilkada Purbalingga

Peristiwa301 Dilihat
Tim pemenangan pasangan Tasdi-Tiwi mencukur gundul rambutnya. (istimewa)
Tim pemenangan pasangan Tasdi-Tiwi mencukur gundul rambutnya. (istimewa)

Purwokertokita.com – Pemenang final Pilkada Purbalingga baru akan diumumkan 17 Desember mendatang. Namun, pasangan calon bupati-wakil bupati, Tasdi-Tiwi sudah mengklaim sebagai pemenang Pilkada. Tim pemenangannya pun mencukur gundul rambut mereka sebagai tanda syukur.

“Ini patut disyukuri. Tapi ini baru data sementara,” kata Ketua Tim sukses Tasdi-Tiwi, Bambang Irawan, rabu (9/12).

Dari data sementara yang dilansir tim pemenangan Tasdi-Tiwi, pasangan tersebut unggul dengan presentase hingga 54,69 persen dibandingkan pasangan calon nomor dua, Sugeng-Sucipto yang hanya mendapatkan 46,31 persen suara. Data tersebut dirilis tim pemenangan Tasdi-Tiwi, Rabu (9/12) sore.

Dari hasil rekapitulasi versi tim sukses Tasdi-Tiwi, sekitar pukul 18.00 WIB sudah masuk sekitar 85 persen suara dari seluruh tempat pemungutan suara di Purbalingga. Dari hasil tersebut, pasangan Tasdi-Tiwi mendapatkan suara sebanyak 226.218 suara, sedangkan pasangan Sugeng-Sucipto meraih 187.393 suara.

Bambang mengimbau kepada pendukung Tasdi-Tiwi agar tidak berlebihan merayakannya. “Karena kita semua saudara, dalam pilkada pasti ada menang dan kalah. Ini kemenangan kita semua,” ujarnya.

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga belum merilis rekapitulasi perhitungan cepat. Saat dihubungi, Ketua KPU Purbalingga, Sri Wahyuni mengatakan pihaknya memang tidak menggelar perhitungan cepat dalam pilkada serentak ini. “Kita tidak ada hitung cepat. Memang tidak diizinkan dari (KPU) pusat,” jelasnya.

Sementara itu dari data scan model C-1 yang didapat dari TPS dan diunggah pada situshttps://pilkada2015.kpu.go.id, pasangan Sugeng-Sucipto memimpin sementara dengan perolehan 14.899 suara (51,89%), sedangkan pasangan Tasdi-Tiwi meraih 13.813 suara (48,11%). Data tersebut berdasarkan perhitungan di 102 TPS yang ada di Kecamatan Kaligondang, atau baru 6,82 persen dari total suara yang masuk.

Sementara itu, pelaksanaan pemilihan kepala daerah Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga, Rabu (9/12) berlangsung aman dan sukses. Hal tersenut diungkapkan oleh Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo usai melakukan peninjauan ke sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) diwilayah kabupaten Purbalingga.

Dari pantauan yang dilakukan bersama jajaran forkompimda dan desk pilkada, dijumpai para petugas TPS dapat melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan. Masyarakat juga memiliki pemahaman yang memadai sehingga partisipasinya juga cukup memadai. Menyangkut keamanan wilayah, menurut Bupati juga terpantau aman dan yang sebelumnya dikhawatirkan tidak terjadi.

“Ini semua merupakan kerja bersama dari seluruh penyelenggara, tim pengamanan, dan jajaran pemkab. Hasil yang dicapai sekarang bisa menjadi pembelajaran bagi penyelenggaraan pilkada serentak 2017 mendatang,” katanya.

Menyangkut jumlah kehadiran pemilih, dikatakan Budi, masih harus menunggu hingga penghitungan suara selesai. Dari pantauan di sejumlah TPS, jumlah kehadiran pemilih rata-rata 60 persen dari undangan yang didistribusikan. Dan yang tidak didistribusikan karena pemilih tidak berada di tempat memang cukup banyak.

Dicontohkan Bupati, di TPS 6 Desa Panican Kecamatan Kemangkon, dari jumlah DPT sebanyak 520 terdapat C6 (undangan-red) yang tidak dibagi sebanyak 120. Sesuai ketentuan, undangan mencoblos atau C6 hanya diberikan kepada pemilih yang ada ditempat. Dan jika pemilih tidak berada ditempat karena merantau pindah alamat dan lainnya, maka C6 tersebut tidak diberikan dan tetap dipegang oleh petugas KPPS atau PPS setempat.

“Ada beberapa yang tidak hadir menyalurkan hak suaranya. Sebabnya karena berada di perantauan, sakit, kondisi jompo dan tidak mau menggunakan hak pilihnya. Yang lainnya nanti akan kita teliti lebih lanjut kenapa tidak hadir,” jelasnya.

Bupati berharap usai pesta demokrasi pilkada ini, kondisi wilayah tetap kondusif. Karena masyarakat sendiri yang memilih. Masyarakat, lanjut Bupati hanya mengharapkan seorang pemimpin yang memadai, akomodatif dan yang bisa membawa masayrakat Purbalingga yang sejahtera.

“Saya kira bila yang jadi paslon nomor satu, masyarakat tidak masalah. Begitupun bila yang jadi paslon nomor dua masyarakat juga tidak masalah. Saya yakin situasinya tetap kondusif,” katanya.

Sementara ditemui di komplek TPS 2 desa Kaligondang, Kapolres Purbalingga AKBP Anom Setyadji menyatakan hingga ditutupnya pelaksanaan pencoblosan dapat diselenggarakan dengan lancar. Kondisi keamanan juga kondusif. Situasi secara umum gangguan kamtibmas nihil.

“Seluruh personil keamanan terus kita siagakan, sambiul melihat perkembangan situasi paska pemungutan suara. Bila eskalasinya meningkat kami sudah siap dengan pergelaran pam yang ada,” jelasnya.

Pilkada Purbalingga 9 Desember 2015, diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati. Yakni pasangan calon nomor satu Tasdi – Dyah Hayuning Pratiwi (Tasdi-Tiwi) dan paslon nomor dua Sugeng – Sucipto (Sugeng-Cipto).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga Sri Wahyuni menuturkan, pilkada Purbalingga diikuti oleh 737.595 pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) terdiri dari 370.907 laki-laki dan 366.688 perempuan. Jumlah itu masih ditambah 504 orang yang terdaftar dalam DPTb 1 terdiri dari 282 pemilih laki-laki dan 222 pemilih perempuan. Mereka menyalurkan hak pilihnya di 1.629 TPS.

Tinggalkan Balasan