Purwokertokita.com – Meski gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) Purbalingga sudah selesai, namun masih menyisakan pertanyaan besar, lantaran banyak pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya alias Golput (golongan putih). Dari catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga, pada Pilkada 9 Desember 2015, tercatat hanya 443.808 pemilih yang memberikan hak suaranya.
Sedangkan jumlah pemilih yang tidak hadir ke tempat pemungutan suara mencapai angka 300 ribuan lebih dengan asumsi total Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU Purbalingga mencapai 737.595 orang. Jumlah pemilih yang tidak hadir ke TPS ini, melebihi perolehan suara pasangan calon Tasdi-Tiwi yang menjadi pemenang dalam ajang kontestasi politik ini, yakni 228.037 suara.
Baca: Akhirnya Purbalingga Punya Pemimpin Baru
Ketua KPU Purbalingga, Sri Wahyuni, sebelumnya sudah memprediksi penurunan tingkat pemilih dalam pilkada Purbalingga. Diakuinya, angka ini masih kalah dibanding dengan pilkada Purbalingga di tahun 2010 silam. “Saya sudah memperkirakan sebelumnya, tingkat partisipasi sekitar 60 persen turun dari pilkada tahun 2010 yang mencapai 66,6 persen,” ujarnya saat dihubungi Purwokertokita.com, Kamis (17/12).
Ia mengemukakan, sampai saat ini masih melakukan cek dan ricek lagi untuk melihat kecenderungan tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada kali ini. “Dari data yang ada, ada beberapa daerah yang surat suaranya tidak sah seperti di Kecamatan Purbalingga, Mrebet dan Bojongsari,” katanya.
Sementara Komisioner KPU Purbalingga, Sukhedi mengemukakan sebelumnya KPU Provinsi Jawa Tengah memberikan form alasan ketidakhadiran dalam pilkada serentak. “Ternyata, dari form tersebut, alasan ketidakhadiran mencapai 40 persen. Dan itu didominasi perantau yang tidak pulang saat pilkada berlangsung,” jelasnya.
Meski begitu, ia mengakui sebelumnya prediksi ini sudah menjadi bahan pembicaraan di dalam KPU Purbalingga. KPU RI sendiri, menurut Sukhedi, menargetkan partisipasi pemilih dalam pilkada presentasenya mencapai 77,5 persen. “Namun yang terjadi di Purbalingga, hanya 60 persen saja,” ujarnya.
Baca: Warga Jomblang Bertaruh Nyawa Demi Pemimpin Baru Purbalingga
KPU Purbalingga sebelumnya merilis, jumlah surat suara yang disediakan KPU Purbalingga dalam pemilihan kali ini sebanyak 756.954 lembar. Dengan rincian 737.595 surat suara berdasar DPT yang berlaku pada tahun sebelumnya ditambah surat suara tambahan sebanyak 2,5 persen, yakni 18.439 surat suara.
Dari jumlah tersebut, tercatat 443.808 warga memilih sedangkan 312.872 surat suara tidak terpakai. Dari rekapitulasi final di KPU Purbalingga pada Kamis (17/12), pasangan calon nomor satu, Tasdi-Tiwi berhasil memperoleh suara sebanyak 228.037 suara, sedangkan Sugeng-Sutjipto hanya mendapat 190.276 suara.