Kilas Balik: Balai Konservasi Pantau Dugaan Macan Tutul Banyumas

Lingkungan, Peristiwa459 Dilihat
Seekor macan tutul (Panthera pardus melas) ditemukan terperangkap di sebuah perangkap babi hutan di Desa Kuta Agung Kecamatan Dayeuhluhur Cilacap,Kamis (27/9). Rencananya, kucing besar itu akan dilepasliarkan kembali di Nusakambangan. (Aris Andrianto)
Seekor macan tutul (Panthera pardus melas) ditemukan terperangkap di sebuah perangkap babi hutan di Desa Kuta Agung Kecamatan Dayeuhluhur Cilacap,Kamis (27/9). Rencananya, kucing besar itu akan dilepasliarkan kembali di Nusakambangan. (Aris Andrianto)

Purwokertokita.com – Warga Desa Dawuhan Kulon Kecamatan Kedungbanteng Banyumas dibuat resah dengan kemunculan sosok binatang yang diduga macan tutul (Panthera pardus melas). Untuk meredakan keresahan warga setempat, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah melakukan pemantauan agar tak terjadi konflik antara harimau dengan masyarakat.

“Kami sudah berkeliling desa pada kamis malam untuk memastikan kebenaran cerita warga,” kata Koordinator Polisi Hutan BKSDA Jateng Wilayah Konservasi II Cilacap-Pemalang, Rahmat Hidayat, Jumat (17/1).

Pantauan dilakukan untuk memastikan keberadaan binatang yang diduga harimau itu. Menurut dia, binatang buas seperti macan tutul biasa keluar dari persembunyiannya pada malam hari.

Ia menduga, binatang tersebut sedang melakukan penjelajahan dan singgah di desa itu untuk mencari minum. Untuk sementara, ia menyimpulkan binatang buas yang jejak kakinya terlihat di Desa Dawuhan Kulon merupakan macan tutul.

Kesimpulan tersebut berdasarkan berdasarkan deskripsi yang disampaikan sejumlah warga yang sempat melihat binatang buas tersebut. “Selain itu, desa ini terletak dekat dengan Gunung Slamet yang merupakan habitat macan tutul,” katanya.

Binatang itu pertama kali dilihat oleh Supandi, 62 tahun, pada Kamis pekan lalu. “Sekitar jam 02.00 dini hari, ikan di kolam saya beterbangan. Suaranya berisik sekali, lalu saya terbangun,” katanya.

Jarak rumahnya dengan kolam hanya satu meter. Setelah mendengar suara berisik ikan di kolamnya, Supandi terbangun dan mengintip dari celah jendela.

Ia melihat ada sosok binatang sebesar anjing dengan warna keemasan. Tak berapa lama, binatang itu pergi. “Saya yakin itu macan,” kata Supandi.

Dhani Armanto, aktivis Komunitas Peduli Slamet mengatakan, jika dilihat dari tabiatnya ia menduga binatang itu bukan macan tutul. “Untuk memastikannya pekan depan kami akan melakukan penelusuran. Ini agar warga tidak resah,” katanya.

Tinggalkan Balasan