Gedung Kesenian Soeteja Tertidur Lelap

Peristiwa335 Dilihat
Komplek Taman Budaya Soetedja yang berlokasi di Jalan Pancurawis, Kelurahan Purwokerto Kidul, Kecamatan Purwokerto Selatan (ns/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Setelah dibuka pada Desember 2017 lalu, gedung teater indoor komplek Taman Budaya Soeteja seakan-akan tertidur lelap. Pasalnya, hampir tidak ada aktivitas kesenian yang digelar di gedung kesenian selama kurun waktu tiga bulan ini.

Perupa Banyumas, Setyo Nurdiono mengatakan, pementasan terakhir yang pernah dia saksikan yaitu Sandiwara Jemblung “Jaka Pengarep” yang digelar 30 Desember 2017 lalu. Pementasan lainya, dari komunitas Juguran Syafaat meski hanya memanfaatkan pendapa di depan gedung teater indoor.

“Sepertinya tidur terlelap, mungkin karena fasilitas gedungnya yang masih kurang lengkap. Jadi seniman enggan untuk pentas di Gedung Kesenian Soeteja,” kata dia, Selasa (13/3).

Menurut Setyo, meski biaya sewa masih digratiskan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas, namun pemanfaatan gedung teater belum maksimal. Gedung ini, juga tidak memiliki fasilitas untuk memajang karya seni rupa dua maupun tiga dimensi. Sehingga para perupa Banyumas lebih memilih untuk menggelar pameran di kota lain.

Adapun biaya sewa gedung teater di komplek Taman Budaya Soeteja ini digratiskan selama satu tahun. Para seniman dibolehkan menggelar pementasan yang bersifat kecuali untuk kegiatan yang memiliki sponsor maupun event organizer seperti konser musik.

“Sebenarnya dibukanya gedung ini menjadi kabar gembira bagi seniman. Tapi ya, karena fasilitasnya belum tersedia, kami memilih untuk berkarya di tempat lain,” tandasnya.

Terkait hal ini, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Deskart Sotyo Jatmiko mengakui, fasilitas gedung berkapasitas 500 penonton itu belum lengkap. Saat ini gedung tersebut masih dalam masa pemeliharaan.

“Belum serah terima ke Dinporabudpar, jadi masih menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum. Soal sirkulasi udara juga belum memadai, ruangan masih terasa panas. Fasilitas lain seperti tirai panggung, lampu panggung dan pendingin ruangan juga belum ada. Tempat duduk juga masih kurang nyaman,” ujarnya.

Deskart mengatakan, meski fasilitas belum lengkap, tapi sejumlah seniman, pelajar dan masyarakat umum sudah menggelar aktivitas kesenian di gedung teater indoor. Mulai dari latihan hingga pementasan berskala kecil.  “Tapi memang belum ada pentas besar yang mengundang massa banyak lagi.”  (NS-)

Tinggalkan Balasan