Desa Pagak Ditetapkan sebagai Kampung Kitiran

Peristiwa, Wisata249 Dilihat
Desa Pagak, Kecamatan Klampok, Kabupaten Banjarnegara ditetapkan sebagai Kampung Kitiran sekaligus desa wisata berbasis pertanian pada Minggu (17/9). (Purwokertokita.com/razy)

 

Purwokertokita.com – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menetapkan Desa Pagak, Kecamatan Klampok, Kabupaten Banjarnegara sebagai Kampung Kitiran pada Minggu (17/9). Hari itu, Desa Pagak juga resmi menjadi desa wisata berbasis pertanian setelah sekitar lima ratusan kitiran terpasang di lahan persawahan.

Pada mulanya, kitiran dibuat warga Desa Pagak karena resah dengan hama tikus yang menyerang sawah mereka. Warga membuat kitiran dengan bahan-bahan yang mudah didapat di desa Pagak, yaitu bambu. Bunyi kitiran yang berputar ditiup angin di area persawahan, membuat tikus tidak berani ke sawah.

“Kitiran yang kami buat ini tidak membutuhkan air. Cukup menggunakan tenaga angin untuk menggerakkan sekaligus menghasilkan bunyi buat mengusir hama tikus,” kata Riyanto (42), salah satu penggerak Kampung Kitiran.

Ia menjelaskan bahwa sejak ada kitiran di area persawahan, warga jadi lebih sedikit menggunakan pestisida untuk mengusir hama. Menurut Riyanto, hal tersebut merupakan sebuah kemajuan, pasalnya penggunaan pestisida dalam jangka panjang bisa mengurangi kualitas tanah.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara, Dwi Suryanto mengatakan pengukuhan Desa Pagak sebagai Kampung Kitiran sekaligus desa wisata berbasis pertanian disebabkan keunikan yang tumbuh secara organik di Desa Pagak. Inisiatif warga setempat yang cukup tinggi membuat kitiran membuat Desa Pagak memiliki produk budaya yang tidak dimiliki di daerah lain. Hal tersebut membuat Desa Pagak dinilai layak dinaikkan statusnya dari rintisan desa wisata menjadi desa wisata.

Dengan diresmikannya Desa Pagak sebagai desa wisata, saat ini Banjarnegara memiliki 15 desa wisata dan 28 rintisan desa wisata. Pemkab Banjarnegara akan melakukan kajian kelayakan di Desa Pagak sebagai riset untuk membuat kegiatan pariwisata. “Kami akan memfasilitasi event setelah melakukan kajian kelayakan,” ujar Dwi. (razy)

Tinggalkan Balasan