Mamah Muda Pesaing Dian Sastro Ini Rela Blusukan di Kolam

Bisnis150 Dilihat
Sejumlah ibu rumah tangga di Desa Gumiwang Kecamatan Purwonegoro Banjarnegara memanfaatkan lahan di pinggir kolam untuk ditanami sayuran sebagai tambahan penghasilan untuk keluarga. (Aris Andrianto/Purwokertokita.com)
Sejumlah ibu rumah tangga di Desa Gumiwang Kecamatan Purwonegoro Banjarnegara memanfaatkan lahan di pinggir kolam untuk ditanami sayuran sebagai tambahan penghasilan untuk keluarga. (Aris Andrianto/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Meski sudah mempunyai dua anak, Dian Sastro Wardoyo tetap eksis di jagat perfilman Indonesia. Sebagai mamah muda yang anggun, ia bahkan tak hanya berpangku tangan di rumah. Tak ingin kalah dengan Dian Sastro, sejumlah ibu rumah tangga di Desa Gumiwang Kecamatan Purwonegoro Banjarnegara, rela blusukan di kolam untuk bertani.

“Kami memanfaatkan limbah lumpur hasil bedah kolam agar dapat dijadikan sebagai medai tanam polibek,” kata Ani, salah satu ibu rumah tangga, saat ditemui Purwokertokita.com, Selasa (15/3).

Ia mengatakan, kegiatan tersebut diinisiasi oleh karang taruna desa setempat dengan kelompok tani ikan dan usaha kecil menengah Suka Nicky. Kegiatan tersebut juga sejalan dengan agenda kelompok tani pembudidaya ikan untuk menjadikan desa Gumiwang sebagai Desa Minapolitan.

Tusmino, Ketua Pokdakan Serayu Mas mengatakan mereka sangat serius menjadikan Desa Gumiwang sebagai desa wisata Minapolitan. “Karang taruna saat ini bisa menjembatani antara pemuda, petani pembudidaya ikan, dampingan keluarga harapan serta UMKM Suka Nicky dalam mewujudkan desa minapolitan,” katanya.

Ia mengatakan, mamah muda atau ibu rumah tangga di desa itu, setiap Sabtu dan Selasa pagi bergotong royong mengumpulkan lumpur kolam dan memasukannya ke polibek sebagai media tanam. Selama ini media tanam berupa lumpur limbah kolam terbuang begitu saja. Padahal lumpur kolam memiliki kandungan yang sangat bagus untuk kesuburan tanaman.

Ke depannya, kata dia, Karang Taruna juga akan mengajak ibu-ibu PKK untuk melakukan hal yang sama. Menurut dia, hal itu tidak akan sulit untuk dilakukan karena Desa Gumiwang yang memiliki potensi kolam ikan sangat luas, yaitu sekitar 24 hektare.

Asep Probo, aktivis Karang Taruna Desa Gumiwang mengatakan, program minapolitan sudah disosialisasikan di berbagai acara di Desa Gumiwang. “Karang Taruna sudah mengajak para warga untuk tidak membuang lumpur sisa bedah kolam agar dapat dijadikan media tanam. Ketika lingkungan hijau dan bersih, warga akan sehat dan semangat untuk diajak maju bersama,” katanya.

Asep juga menerangkan bahwa penghijauan juga sangat berperan dalam melengkapi program desa Wisata Minapolitan. “Kami dari Karang Taruna menginginkan semua elemen masyarakat dapat terlibat dalam membangun desa Gumiwang menjadi Desa Wisata Minapolitan. Oleh karena itu, apa yang bisa dilakukan Karang Taruna untuk mendukung program tersebut, maka akan disosialisasikan ke warga masyarakat. Contohnya dengan melibatkan ibu-ibu untuk melakukan tanam sayuran atau yang lain untuk menciptakan lingkungan yang hijau. Jadi lingkungan akan semakin mendukung untuk mengarah ke desa wisata,” katanya.

Tinggalkan Balasan