Distribusi Semen Bima Menggunakan Angkutan KA Mulai Beroperasi

Bisnis, Lingkungan384 Dilihat
Rangkaian kereta api melintas di terowongan Ijo Desa Bumi Agung, Kecamatan Rowokele, Kebumen, Ahad (25/5). Terowongan yang dibangun Belanda awal tahun 1900, hingga kini masih digunakan untuk perjalanan kereta di lintas selatan. Pembangunan jalur ganda di lintas selatan mengalami keterlambatan karena banyaknya perbukitan dan sungai. (Arisandria/Purwokertokita)
Rangkaian kereta api melintas di terowongan Ijo Desa Bumi Agung, Kecamatan Rowokele, Kebumen, Ahad (25/5). Terowongan yang dibangun Belanda awal tahun 1900, hingga kini masih digunakan untuk perjalanan kereta di lintas selatan. Pembangunan jalur ganda di lintas selatan mengalami keterlambatan karena banyaknya perbukitan dan sungai. (Arisandria/Purwokertokita)

Purwokertokita.com – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 5 Purwokerto mendapat kepercayaan dari PT STAR (Sinar Tambang Artha Lestari), produsen semen Bima di Ajibarang, Banyumas untuk mengangkut semen produksinya ke Stasiun Klari, Karawang, Jawa Barat.

Pengiriman semen bima ke Klari tersebut merupakan bagian distribusi untuk wilayah Jawa Barat bagian utara dan DKI Jakarta. Peluncuran angkutan semen Bima menggunakan kereta api, secara simbolis ditandai dengan pemberangkatan kereta api (KA) angkutan semen perdana dari Stasiun Kretek, Brebes, Senin (2/11).

Pendistribusian semen bima untuk kali pertama menggunakan KA tersebut, kali pertama sebanyak 16 ribu zak semen seberat 800 ton dikirimkan dalam 20 rangkaian gerbong datar (GD) dari stasiun Kretek menuju stasiun Klari. Sebelum diberangkatkan, acara didahului prosesi penyiraman air kendi ke lokomotif oleh Direktur Utama (Dirut) PT Semen Star, Aang Hidjaja, Dirut PT KA Logistic, Budi Noviantoro dan Direktur Komersial PT KAI, Candra Purnama.

Dirut PT STAR Aang Hidjaja mengatakan pihaknya siap menaikan kapasitas angkutan semen dari Kretek ke Klari dari 20 gerbong dalam satu rangkaian KA menjadi 30 gerbong. “Kita siap tingkatkan dari 20 gerbong atau 800 ton menjadi 30 gerbong atau 1.200 ton semen sekali tarik,” ujarnya.

Untuk tahap awal direncanakan angkutan semen Bima ke Klari akan diberangkatkan setiap dua hari sekali. Selanjutnya, akan terus ditingkatkan kapasitas dan frekuensinya seiring peningkatan kapasitas produksi di pabrik Ajibarang.

Selain peningkatan kapasitas angkutan, menurut Aang kedepan angkutan semen bima dengan KA juga akan di kembangkan ke tujuan yang lain. Baik ke arah Jabar, Jateng maupun Jatim. Lebih jauh, ia mengemukakan angkutan semen bima menggunakan KA ditangani PT KA Logistic yang merupakan anak perusahaan dari PT KAI.

“Jadi untuk loading dan unloading serta trucking dari pabrik di Ajibarang ke stasiun Kretek ditangani PT KA Logistic, sementara angkutan KA nya tetap ditangani oleh PT KAI,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Komersial PT KAI, Candra Purnama mengatakan biaya angkutan semen menggunakan KA akan lebih rendah dan efisien jika bisa dilaksanakan secara masal dalam jumlah yang besar. Selain lebih efisien angkutan semen dengan KA sangat membantu mengurangi kepadatan, kemacetan dan potensi kerusakan jalan raya. “Saat ini, sebanyak 800 ton yang bisa diangkut KA sekali tarik akan membutuhkan setidaknya 40 truk jika diangkut melalui jalan raya,” paparnya.

Vice President PT KAI Daop 5 Purwokerto, Safrudiansyah mengatakan peluncuran angkutan semen bima merupakan keberhasilan pengembangan angkutan barang di Daop 5 Purwokerto. “Sebelumnya, Daop 5 Purwokerto juga telah berhasil menghidupkan lagi angkutan pupuk Pusri dari Cilacap yang telah berhenti sejak 20 tahun lalu,” tuturnya.

Lebih jauh, Safrudiansyah mengatakan ke depan akan dibangun jalur KA simpang langsung ke pabrik semen Bima di Ajibarang. “Jika kapasitas angkutannya terus meningkat sampai 6 ribu ton per hari, tentu infrastruktur yang ada di Kretek tak akan mampu melayani. Karena itu diperlukan jalur rel langsung ke pabrik di Ajibarang,” ucapnya.

Sumber: Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto

Tinggalkan Balasan