Purwokertokita.com – Agro Karang Penginyongan yang berlokasi di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Banyumas tak lagi sekadar menjadi tempat bersantai dan berekreasi. Kawasan wisata edukasi dan pendidikan karakter ini mulai menggarap sejumlah rumah yang dapat dimanfaatkan oleh seniman di wilayah Banyumas.
Ketua Paguyuban Kampung Seniman, Hadiwijaya mengatakan, kawasan bernama Kampung Seniman ini rencananya dilengkapi lima buah rumah. Rumah berbahan kayu tersebut memiliki nama masing-masing sesuai dengan rumpun disiplin seninya.
“Rumah-rumah ini menaungi seniman tari, teater, musik, sastra, seni rupa dan lainnya. Ada Umah Srintil, juga ada Umah Rasus, Umah Titut, Umah Yanto dan Umah Anshori. Masing-masing nama rumah diambil dengan cara mengapresiasi tokoh-tokoh seniman gila.
Semuanya ada lima, tapi baru dua yang sudah selesai digarap,” kata perupa komunitas Sanggar Bambu ini, Jumat (12/10).
Perupa senior ini mengatakan, Kampung Seniman tersebut menjadi ruang berkreasi para seniman. Tidak hanya memajang karya, tapi juga digunakan untuk sebagai bengkel seni. Jadi, rumah-rumah ini diarahkan untuk mendorong kegiatan kesenian yang berkelanjutan.
Dia menuturkan, saat menggagas Kampung Seniman ini sejumlah dukungan mengalir. Terutama dari pemilik kampung agro wisata ini, Liem Kuswintoro serta Manajer Agro Karang Penginyongan yang juga seniman nyentrik, Titut Edi Purwanto.
“Saat pembahasan awal sekitar sebulan lalu, ada mas Daryono Yunani (Cilacap), Edi Tris, Anshori hingga sastrawan Kang Ahmad Tohari dan puluhan pelaku seni lainnya ikut berembug membahasa pendirian rumah seniman ini,” ujarnya.
Manajer Agro Karang Penginyongan, Titut Edi Purwanto mengatakan, Kampung Seniman ini digarap untuk mendampingi Taman Sastra Ahmad Tohari yang lebih dahulu diresmikan beberapa bulan sebelumnya. Pembangunan rumah bagi seniman Banyumas itu tidak bermaksud menyaingi keberadaan Taman Budaya Soetedja yang baru merampungkan gedung teater.
“Bupati Banyumas, Achmad Husein, juga sempat hadir dan meresmikan Umah Srintil ini, 5 Oktober lalu. Keberadaan Kampung Seniman ini akan melengkapi geliat kesenian di Gedung Kesenian Soetedja dan diwujudukan secara bertahap,” ujar Ketua Padhepokan Seni Cowongsewu yang kerap disebut sebagai seniman gila ini.
Sementara itu, seniman asal Kebumen, Sejatiningsih (76) mengatakan, rumah yang disediakan oleh pengelola kawasan wisata edukasi ini dapat digunakan untuk seniman yang ingin memajang karya.
“Kalau ingin membuat produksi pentas, belajar mengajar juga bisa disini,” katanya. (NS)