Purwokertokita.com – Bulan Ramadan kali ini ada yang istimewa di Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy 2, Leler, Randegan, Banyumas, Jawa Tengah. Pesantren asuhan KH Zuhrul Anam Hisyam atau Gus Anam tersebut meluncurkan Majalah ‘At Taujieh’ edisi perdana. Majalah diharapkan menjadi penambah media silaturahim dengan masyarakat luas.
“Memiliki media menjadi keharusan, terutama seiring tumbuh dan berkembangnya Ponpes At Taujieh Al Islamy 2 dan SMP/SMA Islam Andalusia. Semoga mempererat silaturahim dan menjadi media komunikasi dengan pihak luar,” kata Gus Anam.
Majalah ‘At Taujieh’ terbit perdana Juni 2016. Distribusi ke santri dan masyarakat Banyumas Raya, hingga Kabupaten Kebumen. Untuk wali santri beberapa dibagikan bersamaan dengan momentum penutupan ngaji puasa, 10 Ramadan kemarin. Adapun kontennya, seputar pendidikan keagamaan, sejarah ulama Banyumas, kolom Gus Anam, konsultasi keagamaan dan berita umum Banyumas Raya.
“Alhamdulillah respon masyarakat, pembaca bagus. Beberapa langsung merespon ke saya pribadi. Tapi, kami sadar namanya perdana pastinya ada kekurangan, semoga bisa diperbaiki. Bupati, kepala dinas, tokoh agama, menyambut baik,” imbuh Gus Anam lagi.
Redaktur Pelaksana, Agus Hilmy Mubarok menyebut majalah merupakan media ketiga yang dimiliki At Taujieh Al Islamy 2. Sebelumnya, sudah ada buletin ‘At Taujieh’ yang terbit setiap selapanan minimal 3.000 eksemplar dan dibagi ke 11 titik pengajian rutin Gus Anam. Ada juga Fans Page (FP) Zuhrul Anam Hisyam yang memungkinkan masyarakat berinteraksi melalui dunia maya.
“Edisi perdana Majalah At Taujieh juga direspon baik oleh pasar. Buktinya, TB Pahala Purwokerto pesan sampai 50 eksemplar. Dan di bulan puasa awal sudah habis 30 eksemplar. Tentu kami bersyukur dan ini di luar dugaan,” katanya.
Terkait distribusi, Hilmy menyebut akan terus diperbaiki di edisi selanjutnya. Menurut rencana Majalah At Taujieh terbit 3 bulan sekali. Saat ini, kebutuhan untuk internal, wali santri dan ribuan jamaah juga belum terpenuhi. Setidaknya butuh sekitar 5.000 eksemplar atau minimal 3.000 eksemplar sebagaimana buletin.
“Mohon doa restu, jamaah, masyarakat umumnya semoga kami bisa istiqomah. Paling inti, majalah ini diharapkan menjadi bacaan alternatif dan mendidik sekaligus badal silaturahmi Abah (Gus Anam) dengan masyarakat,” harap Hilmy.