Begini Penampakan Tank AMX-13 di Museum Pangsar Soedirman

Wisata256 Dilihat
Tank AMX-13 koleksi baru mulai terpasang di landasan komplek Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman, Kamis (31/10). (NS/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Dua buah tank AMX-13 koleksi baru mulai terpasang di landasan komplek Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman, Karanglewas, Purwokerto, Rabu (31/10). Peralatan tempur ini diharapkan menjadi daya tarik bagi pengunjung.

Pengelola Museum Pangsar Soedirman, Hasto Wisnu Prabowo mengatakan, penambahan dua koleksi tank ini menjadi salah satu fasilitas pendukung kelengkapan museum. Alat perang ini akan membantu penikmat wisata sejarah dan edukasi untuk membayangkan perjuangan militer Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan.

“Tank baru datang tadi malam. Ini baru dipasang satu unit. Besok, Kamis (1/11), menyusul satu unit lagi dipasang sore hari,” kata Hasto.

Dia menambahkan, selain dua buah tank tersebut, pihaknya juga mendapatkan koleksi baru berupa 25 pucuk senjata ringan dari Kodam IV Diponegoro yang diserahkan melalui Detasemen Peralatan IV/1 Purwokerto.

Hasto berharap, penambahan koleksi ini dapat meningkatkan minat wisatawan terutama pecinta sejarah. Jumlah pengujung Museum Pangsar Soedirman sampai akhir bulan Oktober mencapai sekitar 25.000 orang pengunjung.

“Sebetulnya (angka) ini sudah sudah cukup bagus. Mengingat, ada pola pikir bahwa museum hanya identik dengan bangunan dan sejarah. Kami sangat terbantu dari kunjungan mahasiswa dan sekolah-sekolah. Mereka memiliki program khusus seperti napak tilas Jenderal Soedirman,” ujarnya.

Sementara itu, Komandan Detasemen Peralatan IV/1 Purwokerto, Letkol Cpl Gunawan Suryono ST mengatakan, ada dua jenis tank AMX-13 yang dipajang di Museum Pangsar Soedirman. Pemasangan pertama untuk tank kosong tanpa meriam yang digunakan sebagai perbekalan angkutan dan mengangkut korban. Keesokan hari akan dipasang tank kedua yang memiliki canon atau meriam.

“Setelah pemindahan ini selesai, tank masih perlu ada perbaikan dan pengecatan. Diperkirakan satu minggu seluruh prosesnya selesai dan siap dibuka untuk pengunjung,” katanya.

Menurut dia, keistimewaan tank yang diproduksi tahun 1952-1987 ini selain jenisnya yang ringan juga lebih mudah pemeliharaannya. Di masa lalu, kendaraan tempur seberat 137 ton ini digunakan untuk membantu kegiatan operasi di daerah rawan serta efektif untuk membantu pertahanan. (NS)

Tinggalkan Balasan