Purwokertokita.com – Dua buah tank AMX-13 menjadi koleksi baru dan menambah daya tarik Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman, yang berada di Karanglewas, Purwokerto. Satu tank sudah dipasang pada landasan komplek museum pada Rabu (31/10) lalu, dan satunya lagi tiba pada Kamis (1/11) sore.
Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, dua buah tank ini memiliki keistimewaan tersendiri, pada masa lalu, kendaraan tempur seberat 137 ton kosong dan 143 ton siap tempur ini digunakan untuk membantu kegiatan operasi di daerah rawan, serta efektif untuk membantu pertahanan.
Asis mengungkapkan, tank yang diproduksi pada 1952-1987 ini, selain jenisnya yang ringan juga lebih mudah pemeliharaannya.
“Setelah pemindahan ini selesai, tank masih perlu ada perbaikan dan pengecatan. setelah satu minggu seluruh prosesnya selesai dan siap dibuka untuk pengunjung,” katanya.
Asis menuturkan, dua buah tank ini merupakan sumbangan TNI Angkatan Darat sebagai komitmen usai gelaran Latihan Sinergitas Taruna Wreda (Latsitarda) di Purwokerto, tiga tahun lalu.
Pengelola Museum Pangsar Soedirman, Hasto Wisnu Prabowo mengatakan, penambahan dua koleksi tank ini menjadi salah satu fasilitas pendukung kelengkapan museum. Alat perang ini akan membantu penikmat wisata sejarah dan edukasi untuk membayangkan perjuangan militer Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
“Kami juga mendapatkan koleksi baru berupa 25 pucuk senjata ringan dari Kodam IV Diponegoro yang diserahkan melalui Detasemen Peralatan IV/1 Purwokerto,” kata Hasto.
Selain penambahan koleksi yang diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan, terutama pecinta sejarah, Hasto mengatakan, Pemkab Banyumas juga akan menambah sejumlah fasilitas antara lain foodcourt, open stage, play ground, ampiteater, gasebo pandang, toilet, musala dan fasilitas lainnya.
Hasto juga mengajak kepada para guru untuk dapat menjadwalkan wisata edukasi di Museum Pangsar Sudirman Purwokerto. Selain murah, pengunjung dapat meningkatkan rasa memiliki dan meningkatkan rasa nasionalisme melalui pengenalan tokoh nasional.
“Tiket hanya Rp 3.000,- dibandingkan wisata lain pasti lebih murah di sini,” ujarnya. (NS/YS)