Sri Rohani Dinobatkan Sebagai Pejuang Pangan

Peristiwa277 Dilihat
Sro Rohani, perempuan Urut Sewu yang pernah ditendang tentara saat hamil lima bulan ini donobatkan sebagai pejuang pangan (Doc Insani)
Sro Rohani, perempuan Urut Sewu yang pernah ditendang tentara saat hamil lima bulan ini donobatkan sebagai pejuang pangan (Doc Insani)

Purwokertokita.com – Sri Rohani, petani perempuan asal Desa Wiromartan Kecamatan Mirit Kebumen dinobatkan sebagai Pejuang Pangan oleh Rimbawan Muda Indonesia. Sri yang pernah ditendang tentara saat hamil lima bulan ini dinilai gigih dalam memperjuangkan lahannya demi kedaulatan pangan Indonesia.

Ia dinobatkan sebagai pejuang pangan dalam ajang FEMALE FOOD HERO (FFH) 2016 di Jakarta. Rimbawan Muda Indonesia (RMI) juga memberikan penghargaan kepada 9 Perempuan Pejuang Pangan serta 6 videomaker yang telah memfilmkan aktifitas petani.

Bagi Sri Rohani, berbagi pengalaman melalui video menjadi pengalaman yang tak dapat terlupakan, karena melalui video testimony berdurasi 3 menit itu menghantar dirinya dinobatkan sebagai Perempuan Pejuang Pangan 2016. “Saya senang sekali bisa terlibat dalam kegiatan ini. Jadi tambah pengalaman,” ujarnya.

Penganugerahan, Female Food Hero dilaksanakan di Café Cikini pada Minggu, 16 Oktober 2016 pada pukul 12.00 WIB. Dalam kegiatan tersebut diadakan pula diskusi bersama 9 perempuan pejuang pangan serta 6 video maker yang telah memfilmkan aktifitas pejuang pangan.

Ternyata, kegiatan Female Food Hero 2016 tak berhenti pada kegiatan penghargaan dan diskusi saja, para finalis diajak mengikuti Educational Trip ke Camp Hulu Cai Bogor, acara educational trip yang dilaksanakan pada hari Senin, 17 Oktober 2016 diwarnai dengan kegiatan masak bersama, outbond, materi videografi oleh Dandy Laksono, serta program seputar pertanian yang diikuti oleh para perempuan pejuang pangan terpilih. Malamnya usai makan malam diadakan bakar jagung bersama dan evaluasi serta sharing dan evaluasi kegiatan FFH 2016.

Dewi Nur Aeni salah satu pelajar yang dinobatkan sebagai videomaker terpilih dalam kegiatan ini merasa bahwa kegiatan ini sangat berkesan. Pasalnya baru kali ini ia berada dalam forum yang tak dijumpai oleh pelajaran seumurannya. “Saya senang sekali, karena jarang sekali pelajar bisa terlibat dalam kegiatan seperti ini. Dalam acara itu yang statusnya pelajar cuma 2 orang, Saya (asal Kebumen) dan Faustin (asal Bogor),” kata gadis yang saat ini masih bersekolah di SMKN1 Kebumen ini.

Tinggalkan Balasan