SBMPTN 2018, Ini Prodi dengan Persaingan Terketat di Unsoed

Peristiwa374 Dilihat
Panitia membuka segel soal ujian SBMPTN 2018 di Sekretariat SPMB Unsoed, Senin (7/5) (ns/purwokertokita)

Purwokertokita.com – Sebanyak 57.954 calon mahasiswa mengikuti ujian tertulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018, di Panitia Lokal (Panlok) 41, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Selasa (8/5) dan ujian keterampilan, Rabu (9/5). Mereka memperebutkan kuota sekitar 1.828 kursi pada jalur seleksi ini.

Ketua SBMPTN Panlok 41 Unsoed, Mas Yedi Sumaryadi menyebutkan, persaingan paling ketat pada SBMPTN 2018 terjadi di program studi Kedokteran Umum. 4.902 peserta ujian akan berebut kuota 60 kursi yang disediakan.

“Nilai keketatan Kedokteran Umum 1,22 persen. Secara berturutan, di posisi kedua paling ketat ada Prodi Kedokteran Gigi sebesar 1,29 persen, Ilmu Gizi sebesar 1,5 persen, Ilmu Komunikasi sebesar 1,7 persen dan Manajemen dengan keketatan sebesar 1,8 persen,” kata Wakil Rektor I Bidang Akademik Unsoed sebelum membuka segel soal ujian SBMPTN 2018, Senin (7/5) sore.

Yedi merinci, program studi Kedokteran Umum merupakan jurusan terfavorit dengan jumlah peminat tertinggi untuk kelompok sains dan teknologi. Diikuti prodi Farmasi, Kesehatan Masyarakat, Teknik Informatika dan Ilmu Gizi. Sedangkan pada kelompok Sosial dan Humaniora, prodi Hukum merupakan pilihan terfavorit dengan peminat berjumlah 3.433 diikuti prodi Manajemen, Ilmu Komunikasi, Administrasi Negara, dan Akuntansi.

Secara keseluruhan, pendaftar ujian berbasis tes tertulis dan ujian berbasis komputer di Panlok 41 Unsoed berjumlah 18.617 orang. 482 peserta yang mengikuti tes keterampilan atau meningkat sekitar 10,3 persen dibanding tahun lalu. Secara nasional, peminat Unsoed dari jalur SBMPTN naik dari angka 52.737 pada tahun 2017 menjadi 57.954 orang atau 9,21 persen tahun ini.

“Peningkatan peserta ini disebabkan oleh pembatasan peserta jalur SNMPTN dan semakin luasnya kesempatan tanpa diskriminasi. Calon mahasiswa baru juga lebih fleksibel memilih lebih dari satu program studi lintas perguruan tinggi di daerah manapun. Tingkat keketatan pun naik menjadi 3,15 persen,” jelasnya.

Yedi mengatakan, Panlok 41 menyiapkan 40.380 soal dan lembar jawaban. Sedangkan untuk hari kedua, yaitu ujian keterampilan untuk pendaftar Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi pihaknya juga menyiapkan fasilitas untuk tes kesehatan.

Jumlah peserta yang bertambah ini membuat Panlok 41 juga menambah dua lokasi ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) dan ujian tertulis berbasis cetak (UTBK). Tahun 2017 lalu, hanya ada 43 titik.

Sementara itu, Rektor Unsoed, Prof Dr Suwarto MS mengatakan, tahun ini terdapat 3 peserta SBMPTN berkebutuhan khusus. Panlok 41 menyiapkan pendamping khusus untuk ketiganya.

“Saya minta panitia untuk melayani peserta dengan baik. Apabila ada kekurangan atau kendala harus segera ditangani,” ujarnya. (NS)

Tinggalkan Balasan