Keren, Tim Unsoed Bakal Kembangkan Pertanian di Nigeria dan Sudan

Peristiwa, Ragam240 Dilihat
Prof Totok Agung Dwi Haryanto dan tim Konsultan Pertanian Unsoed saat bertemu wartawan di Gedung International Relation Office (IRO) Unsoed, Purwokerto, Senin (13/11).

Purwokertokita.com – Nigeria dan Sudan, dua negara di benua Afrika ini bakal menjadi tempat pengembangan pertanian oleh Tim Konsultan Pertanian dari Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Menurut Ketua Tim Konsultan, Prof Totok Agung Dwi Haryanto, pihaknya telah melaksanakan studi kelayakan pengembangan lahan pertanian di Nigeria pada 30 Oktober sampai 9 November 2017.

Tim yang terdiri dari dia, Dr Purwanto dan Suprayogi, juga melibatkan tiga personel Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia (LAPI) Institut Teknologi Bandung (ITB) dan tiga personel dari PT Poultrindo Lestari.

“Lahan pertanian di benua Afrika masih sangat luas namun penduduknya masih sedikit. Potensi yang dimiliki cukup besar meski belum dikembangkan karena masalah kualitas sumber daya manusia dan penguasaan teknologi,” ujar Totok saat bertemu wartawan di Gedung International Relation Office (IRO) Unsoed, Purwokerto, Senin (13/11).

Totok mengatakan, kondisi pertanian di Sudan dan Nigeria saat ini seperti kondisi pertanian di Indonesia tahun 1970. Belum banyak petani yang menggunakan varietas unggul, belum ada irigasi, belum ada penggunaan pupuk.

“Pertanian di Nigeria maupun Sudan cukup merana. Meski di Nigeria relatif lebih maju, namun para petani belum mengenal teknologi pertanian seperti penggunaan pupuk,” katanya.

Nigeria berpotensi untuk pengembangan jagung, kacang tanah, dan sorgum. Totok menyebutkan, lahan pertanian yang akan dikembangkan di Nigeria mencapai 50 ribu hektare. Sedangkan di Sudan, lahannya mencapai 100 ribu hektar.

Salah satu anggota tim, Suprayogi mengatakan, keterlibatan tim konsultan pertanian Unsoed dalam studi kelayakan di Sudan dan Nigeria, tidak lepas dari kerja sama Unsoed dan PT Poultrindo Lestari yang sudah berlangsung sejak tahun 2009.

“Kegiatan awalnya di Pulau Bintan yang merupakan salah satu pulau yang dikelola`oleh PT Poultrindo Lestari untuk kegiatan-kegiatan usaha. Setelah sukses melaksanakan kegiatan di Pulau Bintan, tim konsultan pertanian Unsoed pada tahun 2015 dipercaya untuk membantu pengembangan lahan pertanian di Sudan,” ungkapnya. (NS/YS)

Tinggalkan Balasan