Relawan Bencana Clapar Banyak yang Tangi Mangan Turu

Lingkungan, Peristiwa454 Dilihat
Warga mengevakuasi barang setelah terjadinya gerakan tanah di Desa Clapar Kecamatan Madukara Banjarnegara, Jumat (25/3). (foto: BPBD Jawa Tengah)
Warga mengevakuasi barang setelah terjadinya gerakan tanah di Desa Clapar Kecamatan Madukara Banjarnegara, Jumat (25/3). (foto: BPBD Jawa Tengah)

Purwokertokita.com – Keberadaan relawan di lokasi longsor Desa Clapar Madukara Banjarnegara dinilai ada yang tidak berguna dan cenderung merepotkan. Padahal seharusnya bantuan mereka bisa mengurangi beban korban longsor.

“Ada yang cuma tamatu. Tangi, mangan, turu,” ujar Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo, Rabu (30/3).

Ia mengaku prihatin dengan sikap relawan yang seperti itu. Saat ini, bahkan, jumlah relawan lebih banyak dibanding jumlah pengungsi.

Sutedjo bahkan menyebut relawan seperti itu sebagai relawan abal-abal. Relawan tersebut bahkan dinilai seperti orang sedang plesir.

Komandan Operasional Bencana Clapar Kolonel Infanteri Bastari mengatakan, kedatangan relawan misinya sebenarnya bagus. “Tapi mereka harus datang pagi agar bisa ikut apel dan pembagian tugas,” katanya.

Ia mengatakan, relawan yang datang kesiangan seringkali tidak tahu tugasnya apa. Jika terdata, mereka akan mudah terkoordinasi dan tahu apa tugas di lapangan.

Tinggalkan Balasan