Warga Purbalingga Keluhkan Lonjakkan Harga Garam dan Kelangkaan Minyakita

Lokal Banyumasan255 Dilihat
Wakil Bupati Purbalingga H Sudono bersama perwakilan Forkopimda memantau harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Rakyat Bukateja, Pasar Segamas dan Pasar Bobotsari., Jumat 24 Maret 2023. /Foto: Dok.Pemkab Purbalingga

PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Bulan Ramadan baru berjalan dua hari, namun dampaknya terhadap harga komoditas pangan mulai terasa. Setidaknya, kenaikan mulai terjada pada komoditas garam, baik garam krosok batangan maupun halus dan kelangkaan minyak goreng merek Minyakita.

Hal ini terungkap pada pantauan harga sembako oleh Pemkab Purbalingga ke sejumlah pasar tradisional, Jumat 24 Maret 2023. Wakil Bupati Purbalingga H Sudono bersama perwakilan Forkopimda memantau harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Rakyat Bukateja, Pasar Segamas dan Pasar Bobotsari.

“Yang paling signifikan melonjak itu garam krosok (garam batangan),” kata Sudono.

Harga garam di pasar Segamas tanggal 17 Maret 2023 masih seharga Rp 8.500 per bungkus untuk garam krosok dan Rp 80 ribu untuk garam halus. Sedangkan per tanggal 24 Maret 2023, harga sudah naik, garam krosok Rp 9.500 dan garam halus 95.750.

Di Pasar Bobotsari, harga garam krosok Rp 7 ribu dan Rp 93 ribu untuk garam halus. “Garam ini konsumen terbanyak untuk keperluan industri makanan,” katanya.

Selain garam, Wabup juga menerima keluhan pedagang minimnya suplai minyak goreng merek ‘Minyakita’. Minyak kemasan dari Perum Bulog ini dinilai paling diburu konsumen karena harganya yang terjangkau.

“Untuk ‘Minyakita’ banyak permintaan namun stoknya masih kurang, kalau harganya masih tetap 14 ribu per liter,” ujarnya.

Untuk harga komoditas yang lain, Wabup menilai masih stabil dan tidak membuat gejolak di masyarakat. Meski demikian, ke depan Ia mewaspadai adanya kenaikan harga cabai saat menjelang lebaran nanti.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga Johan Arifin menjelaskan ada beberapa upaya yang akan dilakukan untuk menjaga kestabilan harga maupun stok komoditas pangan masyarakat.

“Dalam stabilisasi, kami akan terus intensifkan operasi pasar kerja sama dengan Bulog Subdrive Banyumas dan distributor Minyakita. Jadi operasi pasar akan difokuskan pada beras, dan Minyakita, inshaallah upaya ini akan signifikan mempengaruhi harga,” tuturnya.***

Tinggalkan Balasan