Purwokertokita.com – Universitas Jenderal Soedirman meluncurkan Klinik Pratama Soedirman, Senin (19/3). Klinik yang menempati bangunan kampus Kalibakal, Kelurahan Purwokerto Kidul, Kecamatan Purwokerto Selatan ini ternyata memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang cukup lengkap.
Kepala Badan Pengelola Usaha (BPU) Unsoed, Kuat Puji Prayitno mengatakan, halnya fasilitas medis pada umumnya, klinik ini juga menyediakan tenaga medis seperti dokter, perawat dan apoteker. Untuk fasilitasnya ada poli gigi, umum dan laboratorium untuk pengecekan gula darah dan lainnya.
“Untuk rujukan, kami juga berjejaring dengan rumah sakit lain serta rencananya nanti bekerjasama dengan BPJS untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu. Sementara ini kami belum menerima rawat inap,” ujarnya, di sela peresmian Klinik Pratama Soedirman ini.
Klinik yang menempati lahan sekira 3.000 meter persegi ini, kata Kuat, tidak hanya melayani mahasiswa dosen dan karyawan saja, tapi juga terbuka bagi masyarakat umum. Sebab, klinik ini bakal dikembangkan untuk menjadi Rumah Sakit.
Menurut dia, klinik yang dikelola oleh BPU Unsoed ini juga berjejaring dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Unsoed serta RS Margono Soekardjo Purwokerto. Tujuannya, apabila ada pasien di klinik ini yang membutuhkan penanganan serius makan bisa dirujuk ke kedua rumah sakit tersebut.
“Sekarang ijinnya baru klinik. Nanti kalau sudah dapat ijin untuk Rumah Sakit, baru kita tingkatkan statusnya. Paling tidak, tiga tahun mendatang,” ujarnya.
Rektor Unsoed, Dr Ir Achmad Iqbal MS, saat meresmikan klinik tersebut mengatakan, fasilitas kesehatan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa yang kurang mampu. Pendapatan dari klinik ini akan diberikan sebagai subsidi untuk beasiswa.
“Mudah-mudahan, (klinik) ini bisa subsidi dengan adanya pendapatan-pendapatan yang lainnya. Sehingga makin banyak orang yang tidak mampu bisa kuliah di Unsoed,” kata dia.
Dia meminta pengelolaan klinik dilakukan dengan profesional untuk melayani masyarakat, mahasiswa, dan karyawan sebaik mungkin. Sehingga target untuk mendapatkan akreditasi paripurna dalam waktu satu tahun. (NS)