Purwokertokita.com – Naiknya harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional Banyumas Jawa Tengah membuat pedagang sayur mayur dan ibu rumah tangga mengeluh. Kenaikan harga beberapa jenis cabai dinilai cukup tinggi sejak awal minggu hingga mendekati akhir minggu kedua di Maret 2016.
Seorang warga Tanjung Purwokerto, Evi Yanti mengeluhkan saat ini harga cabai rawit semakin membumbung tinggi. Ia membandingkan, jika sebelumnya membeli cabai dengan uang Rp 1000 bisa mendapat banyak, tetapi saat ini hanya sedikit.
“Paling sekarang hanya dapat lima buah. Kata pedagang sayur keliling harga cabai sekarang di Pasar Wage Rp 50 ribu per kilogram, sedangkan di eceran dijual Rp 60 ribu. ,” katanya kepada Purwokertokita.com, Sabtu (12/3).
Keluhan serupa juga diungkapkan pemilik kafe Oramen di daerah Kebondalem Puwokerto, Marissa. Ia mengemukakan, kenaikan sudah harga cabai sudah terasa sejak Senin (7/3) yang mencapai sekitar Rp 40 ribu per kilogram di Pasar Wage. “Biasanya harga cabai rawit hanya Rp 22 ribu-Rp 26 ribu per kilogram. Mau nggak mau harus beli, karena buat stok juga,” katanya.
Kenaikan harga tersebut, tidak membuatnya mengurangi jumlah pembelian cabai rawit karena kebutuhannya sudah disesuaikan dengan olahan di kafenya. Dalam setiap belanja, ia membeli cabai rawit sebanyak empat kilogram untuk stok selama seminggu.
“Ini juga buat jaga-jaga, seandainya nanti harga cabai naik lagi. Belum lagi harga caesim yang sekarang bisa sampai Rp 7.000- Rp 9.000 per kilogram. Padahal harga sebelumnya hanya Rp 3.000 per kilogram dan hanya bertahan sehari saja untuk caesim-nya,” katanya saat dihubungi Purwokertokita.com.
Sementara itu, seorang pedagang sayuran di Pasar Wage, Beni menuturkan sejak sepekan terakhir harga cabai nyaris alami kenaikan setiap harinya. Ia mengatakan di awal pekan cabai rawit harganya Rp 38 ribu, kemudian naik menjadi Rp 48 ribu di sekitar pertengahan pekan dan terakhir menjadi Rp 52 ribu per kilogram.
Pengaruh Cuaca
Menurutnya, pengaruh cuaca menjadi faktor dominan berkurangnya stok barang dari sentra penghasil cabai ke pasar tradisional. Cuaca saat ini yang cenderung hujan, membuat cabai cepat busuk dan berpengaruh terhadap kuantitas barang. “Pedagang sendiri tak berani beli (cabai) dalam jumlah banyak karena khawatir cepat busuk. Apalagi, harganya saat ini sedang tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, petugas tim pemantau harga dinas perindustrian, perdagangan dan koperasi Banyumas, Sardi mengemukakan terjadi kenaikan harga untuk beberapa jenis cabai lain, akibat stok barang yang minim di pasaran. “Sejumlah pedagang mengemukakan pasokan yang terbatas dari petani berpengaruh kepada harga jual cabai,” jelasnya kepada wartawan.
Dari data yang dimilikinya, selain cabai rawit merah yang naik, cabai merah besar keriting juga naik dari Rp 37 ribu menjadi Rp 50 ribu-Rp 55 ribu per kilogram. Selain itu, cabai merah besar biasa dari Rp 35 ribu naik menjadi Rp 46 ribu-Rp 48.000 per kilogram dan cabai hijau besar dari Rp 13 ribu naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram.