Sineas CLC Siap Bikin Kejutan di Purbalingga Fair 2018

Komunitas220 Dilihat
Pegiat CLC Purbalingga melakukan pengambilan gambar film “ABRI Masuk Desa”, di Purbalingga, baru-baru ini. (dok.clcpurbalingga/purwokertokita)

Purwokertokita.com – Cinema Lovers Communiy (CLC) Purbalingga bakal membuat kejutan dalam gelaran Purbalingga Fair 2018. Mereka akan menyajikan karya teranyarnya pada pameran dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Purbalingga ke-188 ini mulai 19-22 Desember 2018 di Gelanggang Olah Raga (GOR) Goentoer Darjono Purbalingga.

Direktur CLC Bowo Leksono mengaku baru kali ini, CLC menerima tawaran Pemerintah Kabupaten Purbalingga untuk mengisi stand yang sudah disiapkan. Sebab, mereka diminta langsung oleh Plt Bupati, Dyang Hayuningpratiwi.

“Tapi kami tetap bingung, apa yang mau dipamerkan. Hasil rembugan internal, kami putuskan untuk promo film pendek terbaru kami yang saat ini masih dalam tahap paskaproduksi berjudul “ABRI Masuk Desa” di Purbalingga Fair,” kata dia, Senin (17/12).

Bowo menjelaskan, film fiksi pendek ini berkisah tentang seorang aktivis mahasiswa bernama Fajar. Saat pulang ke desa, pemuda ini mendapatkan perlakuan yang serupa di kota tempatnya menempuh studi. Ia mendapat perlakuan represif dari anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) yang saat itu banyak berkeliaran di desa menjelang Pemilu 1997.

Film fiksi pendek dari kisah nyata ini diproduksi dari program Fasilitasi Pengembangan Perfilman Bagi Komunitas dan Masyarakat tahun 2018 Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Bowo berharap, panitia tidak akan berubah pikiran lantaran konten yang bakal dipamerkan CLC.

“Ya ini kan bagian dari kebebasan berkesenian kami sekaligus mengabarkan, terutama pada generasi muda, tentang sejarah Orde Baru,” pungkasnya

Pegiat CLC Nanki Nirmanto mengatakan, bila ajang pameran ini memang untuk promo produk, komunitasnya akan memamerkan barang-barang atau properti yang merupakan artistik yang dipakai saat suting film pendek terbaru mereka.

“Yang kami punya ya barang-barang artistik bekas syuting. Daripada dibuang, mending untuk materi pameran, kan jadi tidak mengeluarkan anggaran,” ujar Nanki.

Nanki mengaku, pihaknya tidak menerima dana yang sudah disiapkan panitia Purbalingga Fair 2018 untuk setiap komunitas pengisi stand sejumlah Rp 3 juta. (NS)

Tinggalkan Balasan