CLC Purbalingga Bakal Luncurkan Drama Seri “Keluarga Pak Carik”

Komunitas, Peristiwa326 Dilihat
Gambar istimewa

Purwokertokita.com – Sabtu (16/2) mendatang, Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga bakal meluncurkan drama seri terbarunya bertajuk “Keluarga Pak Carik”. Drama seri yang diproduksi sejak akhir tahun 2017 ini akan diluncurkan di pelataran SMA Santo Agustinus Purbalingga.

Sutradara “Keluarga Pak Carik”, Nur Muhammad Iskandar mengatakan, Pemutaran perdana film ini masuk dalam program reguler Bioskop Rakyat (Biora) CLC Purbalingga di lokasi benda cagar budaya.

“Drama seri ini menghasilkan dua episode untuk durasi tayang masing-masing 24 menit. Episode 1 berjudul ‘Kandang Sapi’ dan episode 2 berjudul ‘Penganten Cilik’,” katanya.

Iskandar menyebutkan, drama seri yang pengambilan gambarnya di Desa Wanogara Kulon, Kecamatan Rembang, Purbalingga ini mengisahkan keluarga Tukiran, yang bekerja sebagai sekretaris desa (carik) dengan istri bernama Sutimah dan kedua anak lelaki dan perempuannya, Wanto dan Ndari.

Setiap episode mengangkat tema tertentu dengan persoalan yang selalu muncul dari ibu-ibu penggosip di warung Bu Carik. Selain persoalan khas keluarga Pak Carik.

Pada episode 1 “Kandang Sapi”, mengangkat kisruh bantuan sapi bernilai ratusan juta dari pemerintah pusat bagi para kelompok peternak sapi. Kades Pranowo yang berwatak korup, dibawah pengaruh istri, berusaha dengan berbagai cara mendapatkan sebanyak-banyaknya bantuan sapi tersebut.

Sementara episode 2 “Penganten Cilik” tentang geger perawan desa yang hamil diluar nikah. Mereka gadis yang masih duduk di bangku sekolah. Ibu-ibu penggosip di warung Bu Carik terdepan mengabarkan. Masalah berhilir pada Tukiran yang menghadapi perempuan desa yang meminta surat nikah.

Seperti halnya film-film pendek Purbalingga lainnya, drama seri ini pun tetap memakai dialog bahasa Banyumasan dengan mengangkat persoalan-persoalan yang dekat dengan masyarakat Banyumas Raya pada umumnya.

Direktur CLC Purbalingga yang juga penulis skenario, Bowo Leksono mengatakan, drama seri yang diproduksi CLC Purbalingga didukung Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga ini baru dibuat dua episode.

“Harapannya ada pihak-pihak yang terus mendukung agar tema-tema lain dapat diproduksi,” katanya. (NS/YS)

Tinggalkan Balasan