Alat Berat Disiapkan Antisipasi Longsor Jalur Kereta

Lingkungan, Peristiwa284 Dilihat
Ilustrasi kecelakaan kereta (Dok.Istimewa/purwokertokita.com)
Ilustrasi kecelakaan kereta (Dok.Istimewa/purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Untuk mengantisipasi gangguan akibat bencana alam di jalur KA selama angkutan lebaran 2016, PT KAI Daop 5 Purwokerto menyiapkan alat dan material untuk siaga (AMUS) di 7 titik stasiun. Masing- masing stasiun Prupuk, Karangsari, Purwokerto, Kebasen, Kroya, Kebumen dan Kutoarjo.

Peralatan dan material yang disiapkan tersebut meliputi generator untuk penerangan, bantalan kayu, karung plastik, pasir, batu balas, perancah, serta besi “H-beam”. “Alat dan material tersebut diperlukan untuk menangani kondisi darurat akibat bencana alam seperti longsoran serta amblesan di jalur KA secara cepat,” kata Manajer Humas Daop 5 Purwokerto, Surono, Selasa (14/6).

Ia mengatakan, semua sudah disiapkan berada dalam gerbong, sehingga setiap saat siap ditarik ke lokasi gangguan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya gangguan dijalur KA mengingat curah hujan yang masih cukup tinggi hingga saat ini.

Kecuali itu Daop 5 juga menyiapkan 17 regu “flying gang” yang setiap saat bisa di gerakan untuk menangani gangguan jalur akibat bencana alam. Regu tanggap darurat ini masing- masing beranggotakan 9 personil yang berkedudukan di setiap UPT Resort Jalan Rel wilayah Daop 5.

Untuk mempercepat penanganan gangguan regu- regu flying gang yang ada bisa dimobilisasi dalam waktu singkat ke titik lokasi gangguan. “Sehingga diharapkan operasional kereta api tidak akan terlalu lama terganggu jika terjadi bencana alam,” katanya.

Seperti diketahui diwilyah Daop 5 Purwokerto terdapat 26 titik rawan terjadinya gangguan jalur KA akibat bencana alam. Titik rawan tersebut meliputi rawan longsor sebanyak 10 titik, rawan ambles sebanyak 9 titik, rawan banjir 3 titik dan rawan pohon tumbang 4 titik.

Emergency response sarana.

Selain menyiapkan peralatan,material dan personil tanggap darurat prasarana, Daop 5 juga telah menyiapkan tim dan “gerbong rescuer” sarana yang standby di 3 stasiun. Masing- masing stasiun Purwokerto, Kroya, Cilacap dan Kutoarjo.

Gerbong rescuer sarana tersebut berisi peralatan untuk mengevakuasi sarana baik lokomotif, kereta mupun gerbong ketika terjadi anjlogan secara cepat. Selain peralatan seperti generator, dongkrak elektrik, mesin las dan balok penumpu, gerbong rescuer sarana juga dilegkapi sejumlah personil tim evakuasi sarana.

Untuk memastikan kesiapan AMUS, gerbong rescuer maupun tim tanggap darurat sarana dan prasarana dalam angkutan lebaran, Vice President Daop 5 Safrudiansyah melakukan sidak ke lokasi AMUS dan gerbong rescuer di stasiun Purwokerto, Selasa (14/6).

Selain memastikan kondisi peralatan dan material tanggap darurat yang ada, Vice President Daop 5 juga memeriksa kesiapan personil tim tanggap darurat baik prasarana maupun sarana untuk mengatasi gangguan yang terjadi selama angkutan lebaran.

“Memasuki angkutan lebaran baik peralatan, material maupun personil rescue siap 24 jam untuk digerakan ke semua titik gangguan,” kata Safrudiansyah.

Lebih jauh Safrudiansyah menjelaskan total di Daop 5 ada 203 personil tim tanggap darurat prasarana dan sarana yang siap di gerakan sewaktu- waktu.

Tinggalkan Balasan