Sate Bebek Bu Tuti Bikin Ngiler

Kuliner236 Dilihat
Salah seorang pelanggan,  C Supyadi tampak lahap menikmati Sate Bebek Bu Tuti, di Jalan Raya Buntu-Kebumen. Kuliner khas Banyumas tersebut diminati semua kalangan dari berbagai daerah. (Djito el Fateh/Purwokertokita.com)
Salah seorang pelanggan, C Supyadi tampak lahap menikmati Sate Bebek Bu Tuti, di Jalan Raya Buntu-Kebumen. Kuliner khas Banyumas tersebut diminati semua kalangan dari berbagai daerah.
(Djito el Fateh/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Ada banyak cara mengisi liburan panjang atau sekedar akhir pekan. Mulai wisata kuliner, pulang ke kampung halaman, atau jalan-jalan keluar kota. Dan wisata kuliner, selalu masuk dalam list agenda, sepadat apapun jadwalnya. Buat yang masih bingung, cobalah Sate Bebek Bu Tuti, Tambak, Banyumas yang pasti bikin ngiler.

Berlokasi di Jalan Raya Buntu-Kebumen, tepatnya timur jembatan Gumelar, di sisi selatan jalan. Itu merupakan jalan Nasional dengan bangunan kecil menyerupai gubuk sederhana, dengan papan nama jelas ‘Sate Bebek Bu Tuti’.

Jangan kaget kalau di depan warung, berjajar mobil yang tengah mampir wisata kuliner. “Saya dapat referensi dari teman di Purwokerto. Setiap lewat, kelihatannya rame terus dan selalu ada mobil, tapi untung masih ada tempat duduk,” kata C Supyadi yang tengah melakukan perjalanan Kebumen-Purwokerto.

Warungnya mungil dan hanya tersedia kursi sekitar 20-30 buah. Jika mau, Anda bisa memilih gubug di belakang warung mirip gazebo kalau model Jawa Barat, bisa muat maksimal 6 orang. Sate Bebek Bu Tuti sendiri dirintis sejak 5 Oktober 1998.

SATE BEBEK TUTI 4

“Kalau dibilang sekarang ramai, alhamdulillah. Yang jelas, waktu pertama buka sampai 2 atau 3 tahun itu sering nangis. Stok dagng paling 1,5 kilogram tidak habis. Biasanya saya nangis, nanti suami yang menghibur,” kata Sri Puji Astuti atau Bu Tuti.

Berkat keuletan, usaha keras dan terus memperbaiki kualitas, sampailah Sate Bu Tuti seramai ini. Sate bebek Bu Tuti segala persiapannya dilakukan di rumah. Dagingnya cenderung segar dan baru. Bahkan pada sisi barat warung ada satu gubuk kecil yang dipakai untuk membakar sate dan menyiapkan daging sate sebelum ditusuk.

“Kalau sekarang alhamdulillah kadang sampai 25 ekor sehari habis. Saya juga biasa dapat pesanan kantor, sekolah atau diminta prasmanan. Pelanggan setia sudah lumayan banyak,” kata Tuti yang mengaku warungnya masih ngontrak tanah milik orang tersebut.

Bu Tuti

Sri Puji Astuti atau Bu Tuti

Anda yang sudah kadung lapar, mesti sabar sebentar. Karena, sate Bu Tuti benar-benar baru. Daging sate sudah dikasih bumbu, kemudian dicelupkan ke minyak goreng yang sudah dikasih bawah putih cincang supaya lebih gurih. Penyajiannya menggunakan bumbu sate dengan sedikit kacang yang menambah gurih.

“Tidak salah memang dagingnya empuk. Bumbunya juga gurih. Saking nikmatnya, bisa-bisa nambah nasi. Yang juga membuat betah, pelayanan ramah, khas orang lokal Banyumas, apa adanya,” kata Taufik (33) warga Karanglewas menyebut suasana warungnya semedulur.

Warung Sate Bu Tuti, setiap hari buka mulai pukul 10.00. “Kalau tutupnya tergantung habisnya. Yang jelas jarang sampai malam, paling maghrib,” kata Bu Tuti sambil menambahkan harganya tidak bikin kantong jebol.

Tinggalkan Balasan