Purwokertokita.com – Selain membuat Hydram, saat ini Sudiyanto juga sedang membuat alat pompa baru bernama Tabung Vacum. “Alat ini untuk mengalirkan air dari tempat yang datar atau genangan air,” katanya.
Dengan memanfaatkan konsep tabung hampa, alat ini dimaksudkan untuk mengalirkan air dari tempat yang datar ke tempat yang tinggi. Berbeda dengan Hydram yang mensyaratkan adanya luncuran air agar alatnya bisa bekerja.
Menurut dia, Tabung Vacum cocok digunakan untuk mengalirkan air dari danau atau bisa mengurangi genangan banjir seperti di Jakarta. Seperti halnya Hydram, Tabung Vacum juga tidak menggunakan listrik dalam pengoperasiannya. “Nanti kalau sudah selesai, akan saya berikan ke Pak Ahok agar bisa mengurangi banjir di Jakarta,” katanya.
Meski hanya lulusan MAN, ia yang gemar utak-atik mesin itu, mentargetkan Tabung Vacum buatannya bisa selesai tahun depan. Ia memperkirakan, alat tersebut produksinya bisa mencapai Rp 7,5 juta.
Saat ini, kata dia, ia memimpikan kelak membuat desa wisata teknologi air. Selain Hydram dan Tabung Vacum, ia kini juga sedang membuat pembangkit listrik tenaga mikrohidro. “Nantinya wisatawan dan pelajar bisa belajar segala hal tentang air dan manfaatnya, termasuk pelajaran tentang betapa pentingnya air bagi kehidupan,” katanya.