Selain Mendoan, Ini Cemilan Unik Kaum Penginyongan yang Rasanya Nylekamin

Kuliner335 Dilihat
Salah satu cemilan yang dijual di Kedai Kopikup Pabuaran. Menikmati kopi dengan sederhana. (Aris Andrianto/Purwokertokita.com)
Salah satu cemilan yang dijual di Kedai Kopikup Pabuaran. Menikmati kopi dengan sederhana. (Aris Andrianto/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Semua orang pasti akan setuju kalau mengatakan mendoan itu nikmat, karena itu tak heran mendoan selalu menjadi buruan bagi setiap pengunjung yang datang ke Purwokerto. tapi selain mendoan, masih banyak cemilan lain khas kaum penginyongan yang rasanya tidak kalah enaknya dengan mendoan.

Bagi orang Banyumas, cemilan yang dimasak dengan cara digoreng seperti sudah menjadi menu wajib yang selalu dihidangkan sebagai teman minum kopi atau wedangan yang lainnya. Bukan makanan yang mewah, karena orang Banyumas sangat pandai membuat makanan dari bahan yang sederhana.

Kalau kamu kaum Penginyongan tulen, pasti kamu tahu lima cemilan khas Banyumas ini :

1. Penjorangan

Penjorangan adalah jenis cemilan khas Banyumas terbuat dari ketupat yang digoreng. Cemilan ini biasanya memiliki bentuk mirip bantal, karena terbuat dari ketupat yang dibelah. Ketupat yang sering digunakan adalah jenis ketupat dengan bungkus plastik, ketupat ini dibelah lalu dilumuri adonan tepung dan bumbu, kemudian digoreng seperti menggoreng mendoan.

Nama penjorangan sendiri bagi orang Banyumas juga memiliki makna yang lain. Penjorangan biasa digunakan untuk menyebut hal yang bersifat humor atau bercanda. Kelakuan orang yang iseng atau jahil pada orang lain, biasanya akan disebut dengan istilah penjorangan. Jadi jangan salah makan penjorangan yang ini ya, tapi makan lah penjorangan yang terbuat dari ketupat.

Baca : Tiga Kopi Arabika Banjarnegara yang Wajib Kamu Cicipi

2.Kampel

Bagi orang banyumas yang mendengar kata kampel, mungkin akan berpikir bahwa yang dimaksud kampel adalah peluk. Bagi orang Banyumas, kampel memang memiliki arti peluk, atau sering diucapkan “kampelan” yang berarti “pelukan”. Selain memiliki makna peluk, kampel juga menjadi nama makanan khas orang Banyumas.

Makanan kampel sebenarnya hampir sama dengan penjorangan dan sama terbuat dari bahan utama berupa ketupat tepung yang digoreng. Bedanya, pada kampel irisan ketupatnya ditempeli bahan lain seperti tempe, tahu, atau yang paling sering digunakan adalah dage atau disebut juga gembus. Biasanya kampel juga diberi sambal atau cabe iris untuk menambah rasa agar lebih maknyus.

3. Jalabia

Jalabia adalah cemilan khas Banyumas yang dibuat dari bahan baku singkong. Olahan dari bahan dasar singkong ini dibuat menyerupai huruf O atau lebih mirip dengan donat. Sebelum digoreng, jalabia memiliki warna yang cenderung putih seperti warna singkong, tapi setelah digoreng warnanya akan sedikit berubah kekuningan.

Jalabia paling enak jika digoreng kering, karena akan membuat bagian luarnya gurih, tapi bagian dalamnya tetap lembut dan empuk. Jalabia enak disantap saat masih panas atau hangat, karena jika sudah dingin biasanya jalabia tidak gurih lagi bagian luarnya.

4. Ondol

Ondol sebenarnya adalah makanan yang hampir sama dengan jalabia karena terbuat dari bahan baku yang sama, yaitu singkong. Bedanya, ondol memiliki bentuk bulat, orang Banyumas biasa menyebut sesuatu yang berbentuk bulat dengan sebutan ondol. Ondol dimasak dengan cara digoreng.

Bagi sebagian orang Banyumas, ondol juga biasa dimasak dengan cara menusuknya menyerupai sate, lima atau enam ondol ditusuk menjadi satu lalu digoreng. Seperti jalabia, ondol juga lebih enak jika digoreng kering dan enak dimakan saat masih hangat, rasanya hampir sama dengan jalabia.

5. Templek

Templek atau juga sering disebut tomplo, adalah makanan khas Banyumas yang dibuat dari bahan baku ampas tahu atau ampas sisa pembuatan tahu. Ampas tahu oleh orang Banyumas biasa disebut dengan nama ranjem, karena itu banyak juga yang mengenal templek dengan nama ranjem.

Templek dibuat dari ampas tahu yang dicampur dengan bumbu, lalu dibentuk bulatan tipis, kemudian dicelupkan ke dalam adonan tepung seperti mendoan. Balutan adonan tepung pada templek akan menjadi seperti kulit jika sudah digoreng kering. Meski enak, tapi templek kadang dikatakan sebagai makanan yang tidak bergizi, karena terbuat dari ampas tahu.

Lima cemilan unik dari tlatah penginyongan ini paling nikmat jika disuguhkan saat menikmati kopi hangat. Saat sedang turun hujan dan ada pacar atau istri di samping kita yang menemani ngobrol. Aaaahhh…. nylekamin pisan pokoke.

Tinggalkan Balasan