Purwokertokita.com – Pameran Hasil karya Difabel yang diselenggarakan di Pendapa Dipokusumo, Kabupaten Purbalingga usai Upacara Hari Aids dan Hari Disabilitas Internasional (HDI), Senin (4/12), menjadi ajang memamerkan serba-serbi kreasi karya penyandang disabilitas di Purbalingga.
Menurut Bupati Purbalingga, Tasdi, Peringatan HDI ini merupakan yang pertama diselenggarakan oleh Pemkab Purbalingga. Melalui peringatan ini, dia berharap dapat mensosialisasikan dan mengimplementasikan UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
“Harapannya, penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak disabilitas dapat terwujud dan terlaksana dengan baik di kabupaten Purbalingga,” ujar Tasdi.
Pada kesempatan ini, Tasdi membeli lukisan menjangan karya Windiana Lilin Wardani, siswa difabel tuna rungu wicara kelas 7 Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Purbalingga Kembaran Kulon, dengan harga Rp 1,5 juta.
Lukisan ini meraih Juara 1 Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi Jawa Tengah. Selain lukisan, Tasdi juga membeli kerajinan kristik hasil karya Siti Aliatun, difabel anggota Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) asal Bobotsari seharga Rp 1 juta. Termasuk keset hasil kreasi siswa SMPLB Purba Adhi Suta serta sejumlah karya difabel lainnya.
Ketua Yayasan Pilar Purbalingga, Sri Wahyuni yang menjadi salah satu penanggungjawab acara menuturkan, peserta pameran terdiri dari SLB Kembaran Kulon, SMPLB Purba Adhi Suta, Nasional Paralimpic Comite (NPC), Yayasan Pilar dan PPDI.
Selain pameran hasil karya difabel, mereka juga unjuk kebolehan menampilkan berbagai karya seni budaya, seperti bermain musik, pantomim, tari kuda lumping dan lainnya.
“Kami menampilkan karya siswa yang memiliki prestasi seni budaya. Seperti Hana Septiana Handayani juara 1 nasional 2012 dan Anugerah Nur Wicaksono lomba nyanyi solo tingkat Provinsi Jawa Tengah,” ungkap Kepala Sekolah SLB Negeri Purbalingga, Suyatno.