Sebelum Upacara Kemerdekaan di Gunung Slamet, Satu Pendaki Kesurupan

Lingkungan, Peristiwa263 Dilihat
Pendaki Gunung Slamet meninggalkan posko pendakian Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Purbalingga. (Humas Purbalingga)
Pendaki Gunung Slamet meninggalkan posko pendakian Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Purbalingga. (Humas Purbalingga)

Purwokertokita.com –  Sebelum mendaki gunung, ada baiknya setiap pendaki mempersiapkan mental dan fisiknya secara prima. Karena kondisi tersebut akan berpengaruh pada waktu perjalanan saat mendaki gunung yang tentunya punya kebiasaannya masing-masing.

Seperti yang terjadi di Gunung Slamet, beberapa waktu lalu. Dikabarkan, satu pendaki asal Jakarta alami kesurupan saat melakukan pendakian di pos II jalur pendakian Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Purbalingga. “Kami dapat laporan dari Tim SAR pos Bambangan, ada satu pendaki mengalami kesurupan di pos II,” kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Purbalingga, Prayitno, Rabu (17/8).

Ia mengemukakan, pendaki yang mengalami kesurupan tersebut bernama Maulana (18). Mengetahui laporan adanya pendaki yang alami kesurupan, pihak Tim SAR langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi. “Yang bersangkutan, berhasil dievakuasi oleh Tim SAR ke pos pendakian pondok pemuda,” ucapnya.

Lebih lanjut, Prayitno menjelaskan, sedikitnya 1.550 pendaki terdata mendaki gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut. Pendaki tersebut, melakukan pendakian sejak Selasa (16/8) untuk mengikuti agenda upacara kemerdekaan yang dilakukan di puncak gunung berketinggian 3/428 di atas permukaan laut tersebut.

Menurut Prayitno, saat ini wisata pendakian Gunung Slamet makin diminati lantaran wisata minat khusus ini sedang naik daun di kalangan kaum muda. Meski begitu, pihaknya tetap beriorientasi untuk memberikan pelayanan keselamatan maksimal untuk penikmat wisata minat khusus pendakian Gunung Slamet tersebut.

Sebelum mendaki, petugas di pos Bambangan memberikan pembekalan kepada pendaki. Petugas di Pos Bambangan, Slamet Ardianzah mengatakan, antisipasi dan bekal pengetahuan singkat kepada pendaki yang akan menuju puncak Slamet sudah dilakukan dari pondok pemuda.

“Setiap pendaki, diberi arahan mengenai jalur yang dilalui. Selain itu, sepanjang jalur pendakian juga sudah ada rambu arah yang dibuat SAR bersama relawan. Pendaki, biasanya diingatkan cukup satu jam ketika sampai di puncak, karena kondisinya yang dingin,” ucapnya.

Selain itu, ia menambahkan, pihaknya kerap mengingatkan pendaki untuk tidak memetik bunga Edelweis yang saat ini sedang musim. “Kami juga mengimbau pendaki untuk membawa pulang sampah yang dibawanya,” ujar Slamet.

Tinggalkan Balasan