Pelajar, Yuks Ikutan Kompetisi Film Buruh Migran

Peristiwa218 Dilihat
Direktur CLC Purbalingga, Bowo Leksono dan Sutradara film pendek "Ijolan" Eka Susilawati menunjukkan piala yang diraih dalam ajang Anugerah Film Indonesia (AFI) 2015 di Yogyakarta, Sabtu (24/10).  (Dokumentasi CLC Purbalingga/Purwokertokita.com)
Direktur CLC Purbalingga, Bowo Leksono dan Sutradara film pendek “Ijolan” Eka Susilawati menunjukkan piala yang diraih dalam ajang Anugerah Film Indonesia (AFI) 2015 di Yogyakarta, Sabtu (24/10).
(Dokumentasi CLC Purbalingga/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Pelajar Banyumas Raya, apa yang akan kamu kerjakan di akhir pekan ini. Daripada galau terus, yuks ikutan lomba bikin film. Hadiahnya menarik loh. Apa sih temanya? Yuks lihat ulasan di bawah ini.

Tingginya jumlah kasus yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia yang berada di berbagai negara membuat Pusat Penelitian Gender, Anak dan Pelayanan Masyarakat (PPGAPM), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman menggandeng Jaringan Kerja Film Banyumas menggelar Lomba Film Dokumenter. Kompetisi bertema “Perlindungan dan Pemberdayaan BMI” ini menyasar kalangan pelajar di Provinsi Jawa Tengah untuk mengangkat isu buruh migran di daerahnya masing-masing.

Kepala PPAGPM LPPM Unsoed, Dr Tyas Retno Wulan mengungkapkan, generasi muda sengaja menjadi bidikan lomba ini. Pasalnya, mereka harus ikut memiliki empati terhadap persoalan buruh migran yang berada di luar negeri.

“Mereka kelak menjadi pemimpin, pada tahun-tahun mendatang. Pengetahuan dan kesadaran tentang persoalan buruh migrant wajib dimiliki. Di sisi lain, generasi muda masih banyak yang terjebak persoalan mencari kerja sehingga mereka pun ikut memilih bekerja di luar negeri,” kata dia, kemarin.

Menurut dia, berdasarkan data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), pada tahun 2013 tercatat ada  6, 5 Juta Buruh migran Indonesia (BMI) yang bekerja  di 142 negara di seluruh dunia. Pada tahun 2012-2013 berdasarkan data dari  Crisis Center BNP2TKI, terdapat sedikitnya 13 ribu kasus yang  menimpa TKI yang berada di berbagai negara.

Propinsi Jawa Tengah termasuk salah satu propinsi yang mengirimkan TKI ke luar negeri dalam jumlah besar. BNP2TKI mencatat beberapa kota di Jawa Tengah seperti Cilacap, Kendal, Brebes, Banyumas, Pati dan Grobogan termasuk pengirim BMI terbesar di Indonesia.

“Pendekatan melalui lomba film ini digunakan karena generasi muda mempunyai minat yang cukup tinggi dalam film. Kami ingin melihat respon mereka terhadap isu buruh migran,” ujarnya.

Sementara itu, pegiat JKFB, Canggih Setyawan mengatakan, pendaftaran karya lomba film tentang buruh migran ini sudah dibuka sejak 12 Oktober 2015 lalu. Batas akhir pengiriman karya yakni 30 November 2015.

“Pendaftaran lomba tidak dipungut biaya. Karya film dikirimkan melalui pos ke Kantor Pusat PPGAPM, LPPM Unsoed, Jl Dr Suparno Karangwangkal, Purwokerto,” jelasya.

Dia menambahkan, pemenang lomba ini akan diumumkan pada 8 Desember 2015. Pemenang pertama akan mendapatkan Piala Wakil Bupati Banyumas.

Sukmana Nugraha

Tinggalkan Balasan