Purwokertokita.com – Buaya muara di Sungai Ijo dan Sungai Gatel Desa Nusadadi Kecamatan Sumpiuh mulai meresahkan warga. Buaya itu memakan ternak milik warga setempat.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebuah tim diterjunkan untuk mennagkap buaya tersebut. Tim Gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Tagana, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah serta masyarakat.
“Lihat situasi kalau bisa ditangkap kita akan lalukan tindakan, kita juga sudah mengecek untuk lokasi evakuasi (buaya) sementara. Untuk action sendiri mulai hari ini sampai tertangkap,” kata Koordinator Polisi Hutan BKSDA Jateng Seksi Konservasi II Cilacap-Pemalang Rahmat Hidayat di Desa Nusadadi, Kamis (11/2/2016).
Menurut dia, tindakan untuk menangkap buaya ini dilakukan karena berdasarkan laporan, buaya – buaya yang ada didua sungai tersebut sudah mulai memasuki pemungkiman warga. Kemungkinan besar akibat terbawa arus sungai yang meluap akibat hujan deras, apalagi Desa Nusadadi merupakan wilayah langganan banjir karena kontur tanahnya yang rendah.
“Kemarin (buaya) sudah memasuki pemungkiman dan harus secepatnya dilakukan tindakan, kami perlu dukungan dalam konflik satwa ini terutama buaya, penanganan untuk satwa dalam habitat di air tentunya lebih sulit apalagi dilihat dari alur sungai mulai dari muara Kalijodo sampai kesini (sungai Ijo dan Gatel) banyak alur-alur sungai yang perlu diantisipasi,” jelasnya.
Sementara menurut Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banyumas, Eri Cahyono mengatakan jika munculnya buaya disungai Gatel dan Ijo sudah meresahkan masyarakat apalagi sudah naik hingga ke pemungkiman warga, maka dari itu pihaknya bersama Tagana sudah mendirikan posko pemantauan buaya didekat sungai tersebut.
“Kita bersama Tagana membangun pos pengamatan, karena buaya ini munculnya tidak disatu tempat sehingga kita selalu mantau dari alur sungai gatel dan sungai ijo ini apalagi buaya ini sudah sampai di darat,” jelasnya.
Jarak antara pemungkiman warga sendiri dengan sungai yang diduga terdapat sekitar empat ekor buaya ini hanya dipisahkan oleh tanggul sungai, sehingga sangat dekat dengan aktifitas warga, padahal selama ini warga sekitar juga memanfaatkan pinggiran sungai itu untuk berkebun.
“Buaya sudah memangsa hewan ternak ini benar, itu ada bebek dua yang sudah dimakan, sehingga warga semakin resah, jangan- jangan ini ada lebih banyak lagi diluar sana (buaya yang kedarat),” ungkapnya.
Oleh karena itu pihaknya bersama BKSDA juga sudah berkordinasi untuk membuat tempat penangkaran sementara setelah buaya-buaya tersebut ditangkap, termasuk jika nantinya ternyata buaya yang akan ditangkap lebih dari empat ekor.
“Kita sudah kordinasi dengan BKSDA Provinsi, jadi ini kaitannya dengan penangkaran buaya ini, jika tertangkap pertama kita ambil lalu evakuasi dulu, kalau nanti banyak (buaya) untuk membuat penangkaran sementara,” ujarnya.
Dari pantauan purwokertokita.com dilokasi, sebuah kapal sudah disiagakan untuk melakukan penangkapan. Jaring juga sudah disiapkan dan diikat disisi sungai sambil berlahan-lahan untuk dapat menangkap salah satu buaya yang sempat terlihat, tapi saat jaring akan dibentangkan malah tersangkut sesuatu sehingga buaya yang tadinya sudah menjadi target langsung pergi dan berpindah tempat. Perburuan hari ini gagal dan akan dilanjutkan pada esok hari.