Purwokertokita.com – Warga wilayah Kecamatan Kalibening Banjarnegara yang bertahan di rumah sempat panik lantaran gempa susulan berkekuatan 3,4 Skala Ritcher (SR) kembali menggoncang Sabtu (21/4) pukul 18.00. Dilaporkan sebanyak tiga warga Kertosari Kecamatan Kalibening terluka akibat gempa susulan ini.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik yang juga Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Agus Haryono mengatakan, tiga orang yang terluka itu sudah dibawa ke Puskesmas. Mereka terkena reruntuhan di rumahnya sendiri.
“Jadi mereka adalah warga yang bertahan di rumahnya dan tidak turut mengungsi,” ucapnya, Sabtu (21/4).
Agus mengaku belum menerima laporan nama-nama korban yang dilarikan ke Puskesmas Kalibening. Pasalnya, tim rescue lebih fokus pada evakuasi warga di Kertosari.
BPBD juga berupaya menenangkan warga maupun pengungsi yang panik akibat gempa susulan berkali-kali yang terjadi sejak gempa 4,4 SR, Rabu (18/4) lalu. Sama dengan gempa pada Rabu lalu, gempa kali ini juga terjadi lantaran patahan sesar lokal di sekitar Kalibening.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyo Aji mengatakan, sejak Rabu lalu, telah terjadi delapan gempa susulan. Pusat gempa diperkirakan sekitar 25 kilometer utara Banjarnegara, atau dekat dengan Kecamatan Kalibening dan bersifat lokal.
Meski kecil, lantaran kedalaman hanya sekitar 1,5 kilometer, goncangannya amat terasa di Kecamatan Kalibening. Gempa susulan kali ini adalah yang terbesar dibandingkan dengan gempa-gempa susulan sebelumnya yang hanya berkekuatan sekitar dua SR.
“Goncangannya besar karena sangat dangkal. Sama dengan kemarin, patahan sesar lokal,” katanya.
Setyo meminta agar warga mewaspadai gempa susulan yang mungkin kembali terjadi. Namun, ia pun mengimbau agar warga tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang beredar.
Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Anis Hamidi menjamin, saat ini situasi di pengungsian di tiga desa terdampak dan satu desa pengungsian yakni, Kertosari, Kasinoman, Polrengan dan Sidakangen sudah kondusif. Data terakhir, pada Sabtu (21/4) sebanyak 3.506 orang terdampak dan atau mengungsi akibat gempa. Tercatat 316 rumah, empat masjid dan satu sekolah rusak.
Kebutuhan mendesak pengungsi saat ini adalah logistik permakanan, peralatan tidur (family kit), detergen, pampers bayi dan dewasa serta terpal.
“Distribusi kebutuhan pokok, terutama makanan telah dimulai sejak Rabu malam. Kebutuhan poko itu adalah, beras, mi instan, minyak goreng, gula, bumbu dapur, dan kebutuhan lainnya ke Posko Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Kalibening,” ujarnya. (RS/NS)