(Ridlo Susanto/purwokertokita.com)
Purwokertokita.com – Ternyata, tiga produk olahan makanan khas Cilacap berhasil menembus pasar ekspor. Ketiga cemilan khas produksi usaha menengah Kecil Mikro (UMKM) tersebut adalah, sale pisang, kerupuk ikan tuna dan keripik sukun.
Kepala Seksi Perizinan Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Titi Sujarwati mengatakan dua negara tujuan ekspor tersebut adalah Australia dan Malaysia. Titi menjelaskan untuk mengekspor jenis makanan olahan, UMKM hanya perlu ijin Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT).
“Ini sudah diteken pada tahun 2014 lalu. Tiga produk yang diekspor ke Australia dan Malaysia,” ujarnya.
Kemudahan persyaratan ekspor ini sesuai dengan klausul dalam perjanjian perdagangan bebas Asean (MEA) yang menjamin bahwa produk obat-obatan, jamu dan herbal, bisa diperdagangkan tanpa aturan berbelit. Kendati demikian, kata Titi, ekspor berbekal PIRT tersebut hanya bisa dilakukan kepada negara Asean yang bersedia menerima.
“Pasar Bebas Asean (MEA) memang mengisyaratkan bahwa produk makanan lebih mudah. Hal ini akan mempermudah UMKM kita untuk bersaing dengan negara lain saat MEA secara efektif diberlalakukan, jelasnya.
Ia mengakui ada kendala ketersediaan bahan baku. Terutama di produk kripik sukun. Lantaran, sukun merupakan buah musiman. Untuk menjamin ketersediaan bahan baku keripik sukun, Pemerintah Cilacap meminta sejumlah pengusaha untuk menerima sukun mentah kemudian diolah menjadi keripik setengah jadi.
“Jadi saat bahan baku di pasaran habis, sukun setengah jadi didistribusikan ke pegusaha keripik sukun. Dengan demikian tidak ada kelangkaan bahan baku saat musim sukun sudah lewat,” tukasnya.
Sedangkan dua produk lainnya, sale pisang dan kerupuk ikan, ketersediaan bahan bakunya terjamin sepanjang tahun.
Ridlo Susanto
