Purwokertokita.com – Dewan program Festival Film Purbalingga (FFP) 2017 telah mengumumkan 16 film pendek karya pelajar Sekolah Menengah Atas dinyatakan lolos seleksi. Film-film ini akan diputar dalam ruangan (indoor) di komplek Pendapa Dipokusumo Kabupaten Purbalingga 2-4 Agustus mendatang.
Manajer FFP, Nanki Nirmanto mengatakan, 16 film yang lolos ini diseleksi dari 38 judul film fiksi dan dokumenter yang dikirimkan untuk bertarung dalam kompetisi film pendek pelajar SMA.
“Film tersebut akan kembali diseleksi oleh Dewan Juri FFP untuk mendapatkan film Dokumenter Pelajar Terbaik dan Film Fiksi Pelajar Terbaik FFP 2017. Hasilnya, diumumkan pada Malam Penganugerahan, di Alun-alun Purbalingga, 5 Agustus mendatang,” ungkap Nanki, Minggu (23/7).
Menurut Direktur CLC Purbalingga Bowo Leksono, FFP masih menyisakan sejumlah program. Di antaranya Layar Tanjleb di tiga titik, focus group discussion Pentahelix yang bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), di Purwokerto, 29 Juli mendatang.
“Pentahelix ini akan mempertemukan lima unsur pemangku ekonomi kreatif yakni akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah dan media. Pokok bahasan yang utama adalah persoalan manajemen festival film agar bisa terhubung dengan sektor-sektor kreatif lain di wilayah tersebut dan membentuk satu ekosistem yang saling mendukung dalam menguatkan lini kerja ekonomi kreatif,” ujar Bowo.
Berikut ini 16 film pendek karya pelajar SMA yang lolos seleksi
Pada kategori dokumenter ada 9 film yang lolos
- Produk Lokal Kharisma Global garapan sutradara Achmad Abdul Thoyib (Mandat Picture SMKN 1 Bojongsari Purbalingga)
- Golak karya sutradara Nawang Riyadi(SMK Karangganyam, Kebumen)
- Kethek garapan Agustina Nurtika (SMKN 1 Kebumen)
- Beras Bosok Kanggo Rakyat sutradara Firman Fajar (Brankas Film, SMAN 2 Purbalingga)
- Tugu Peringatan sutradara Fiki Laelatul Azizah (SMK Darunnajah Banjarnegara)
- Lady Companion karya sutradara Adi Sucipto (SMK Darunnajah Banjarnegara)
- Urut Sewu Bercerita garapan sutradara Dewi Nur Aeni (SMKN 1 Kebumen)
- Penambang Pasir Citanduy karya sutradara Dwi Novita Sari (SMK Muhammadiyah Majenang, Cilacap)
- Belajar Demokrasi garapan sutradara Ochin Budi Hutomo (Deust Caritas Sinema SMA Bruderan Purwokerto).
Pada kategori fiksi, tujuh film yang lolos
- Kegototen karya sutradara Asri Wulandari (Musok Cinema, SMA Muhamadiyah Sokaraja, Banyumas)
- Sampah di Matamu garapan sutradara Hasna Okta Mufida (SMKN 1 Bawang, Banjarnegara)
- Babaran karya sutradara Meilani Dina Pangestika (Brankas Film, SMAN 2 Purbalingga)
- Lintah Darat karya sutradara Putri Zakiyatun Ni’mah (Sabuk Cinema, SMAN Bukateja Purbalingga)
- 360 Derajat garapan sutradara Ridho Saefulloh (SMKN 1 Cilacap)
- Kesambet karya sutradara Ilman Nafai (Gerilya Pak Dirman Film SMAN Rembang Purbalingga)
- Nyathil karya Anggita Dwi Martiana (Saka Cinema SMK Muhammadiyah Bobotsari Purbalingga)