Purwokertokita.com – Tumpahan minyak kembali mencemari perairan Cilacap Jawa Tengah, Selasa (27/9). Tumpahan minyak tersebut diduga berasal dari Depot Pertamina yang berada di kawasan Dermaga Sleko Perairan Donan Kecamatan Cilacap Tengah.
Menurut penuturan nelayan Cilacap, Kustoro (35), saat melintas di perairan yang merupakan pintu keluar dari Laguna Segara Anakan menuju samudera Hindia di Selat Nusakambangan, air laut terlihat menghitam di beberapa bagian. “Tumpahannya mulai tadi pagi (Selasa, 27/9), sampai tadi saya lewat belum selesai dibersihkan,” katanya saat dihubungi, Selasa (27/9).
Kustoro mengemukakan, sekitar pukul 13.00 WIB, sejumlah petugas dari Pertamina berusaha melokalisir tumpahan minyak menggunakan pelampung agar tidak meluas. “Sekarang masih diisolasi menggunakan pelampung. Kalau dilihat, polutan sampai ke daerah Jatian, Sapuregel,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Sarjono mengemukakan, pihaknya menerima laporan dari nelayan yang sedang melaut. Dari laporan yang diterimanya, pencemaran minyak tejadi di sekitar kawasan Donan selatan dan utara, Tambakreja serta Kutawaru. “Ada puluhan nelayan yang ikut membersihkan cemaran minyak tersebut,” ucapnya.
Ia mengemukakan, jika tidak segera dibersihkan bisa berdampak pada terganggunya biota laut yang ada di perairan tersebut. Tak hanya itu, mata pencarian nelayan untuk mencari ikan juga akan terganggu lantaran ikan akan menjauh dari daerah tumpahan minyak. “Jika tidak segera dibersihkan, bakal mengganggu ekosistem laut. Karena itu, nelayan juga dikerahkan untuk membantu membersihkan cemaran,” ujarnya.
Terpisah, Area Manager Communicatiopns and Relations Pertamina Jawa Bagian Tengah (JBT) Suyanto, saat dihubungi wartawan, mengakui terjadinya ceceran minyak di kawasan perairan Donan. Jenis minyak yang tercecer tersebut merupakan solar untuk industri. “Namun, penyebab ceceran minyak tersebut masih diselidiki,” jelas Suyanto.