Banjir dan Longsor Terjang Banyumas dan Banjarnegara

Lingkungan, Peristiwa210 Dilihat
Longsor yang terjadi di Desa Majatengah Kecamatan Kalibening Banjarnegara Jawa Tengah menutup jalur utama Banjarnegara-Pekalongan selama 12 jam. Longsoran bisa disingkirkan usai dikerahkan dua alat berat dan semprotan air. (sumber: BPBD Banjarnegara)
Longsor yang terjadi di Desa Majatengah Kecamatan Kalibening Banjarnegara Jawa Tengah menutup jalur utama Banjarnegara-Pekalongan selama 12 jam. Longsoran bisa disingkirkan usai dikerahkan dua alat berat dan semprotan air. (sumber: BPBD Banjarnegara)

Purwokertokita.com – Tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah Eks-Karesidenan Banyumas selama Senin (26/9) hingga Selasa (27/9) menyebabkan beberapa wilayah diterjang bencana banjir dan longsor. Dari laporan yang dihimpun, sepanjang Selasa (27/9), dua kabupaten di wilayah Eks-Karesidenan Banyumas, yakni Banjarnegara dan Banyumas diterjang longsor dan banjir.

Bencana longsor terjadi di ruas jalan provinsi yang berada di Desa Majatengah Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara, Selasa (27/9). Akibatnya, lalu lintas kendaraan yang akan menuju ke arah Pekalongan dari Banjarnegara dan sebaliknya terputus. Sehingga, arus kendaraan harus dialihkan melalui jalur alternatif jalan desa setempat.

“Akibat longsor yang terjadi, jalan utama penghubung Banjarnegara-Pekalongan tidak bisa dilewati selama 12 jam lebih. Tadi baru bisa dilewati sekitar pukul 19.30 WIB,” kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Andri Sulistyo, Selasa (27/9).

Untuk menyingkirkan lumpur dan tanah longsoran, pihaknya mengerahkan 30-an relawan yang berasal dari unsur Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Basarnas Cilacap, petugas kecamatan, RAPI, SAR kabupaten dan relawan lainnya. “Selain itu, alat berat diturunkan sejak pukul 12.00 WIB dan ditambah sekitar pukul 17.00 WIB. Tetapi, karena kendala cuaca yang tak mendukung, kadang hujan kadang tidak menyebabkan alat tidak bisa bekerja maksimal,” ucapnya.

Andri melanjutkan, selain menutup jalan utama, dua keluarga terpaksa mengungsi karena rumah yang mereka tempati berada di kawasan rawan longsor. Dari pendataan TRC BPBD Banjarnegara, ada sembilan jiwa yang mengungsi di RT 04/RW 02. Tak hanya itu, aliran listrik terpaksa dipadamkan, lantaran ada tiang yang longsor. “Tetapi, kami targetkan pada malam ini, listrik bisa kembali menyala,” ujarnya.

Bencana longsor juga menerjang wilayah Banyumas, tepatnya di Desa Karanggayam Kecamatan Lumbir Banyumas. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, menyebabkan longsor sepanjang 10 meter dengan ketinggian enam meter dan menimpa rumah milik Sarja (58). Menurut Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas, Heryana Adi Candra, pagar bagian belakang rusak dan kondisi rumah miring ke depan.

Selain itu, bencana banjir juga menerjang Desa Cidora dan Besuki di kecamatan yang sama, dengan ketinggian air diperkirakan mencapai 20 centimeter. Kejadian banjir tersebut disebabkan karena meluapnya Sungai Lo Pasir di Desa Besuki dan Sungai Begadung di Desa Cidora. “Tercatat 15 rumah warga Desa Besuki tergenang air dan delapan rumah warga Desa Cidora tergenang,” tutur Candra.

Tinggalkan Balasan