Gairah Tak Biasa Malam Puisi Kota Perwira

Komunitas176 Dilihat
Pegiat teater membacakan puisi dengan iringan musik dalam Purbalingga Membaca Chairil Anwar di GOR Mahesa Jenar, Kamis (28/4) malam. (sumber: Katasapa)
Pegiat teater membacakan puisi dengan iringan musik dalam Purbalingga Membaca Chairil Anwar di GOR Mahesa Jenar, Kamis (28/4) malam. (sumber: Katasapa)

Purwokertokita.com – Setelah sekian lama mendekati titik nadir denyut kehidupan sastra dan teater, Kamis (29/4) malam, seolah menjadi penyaksi geliat kembalinya kesenian di Kota Perwira. Lebih dari 50 seniman hadir dalam gelaran di Gelanggang Olah Raga (GOR) Mahesa Jenar, Purbalingga.

Panggung GOR Mahesa Jenar menjadi ramai saat kelompok seni tradisi Dames sanggar Laras Budaya Bojongsari Purbalingga membuka gelaran malam puisi tersebut. Gairah tak biasa pun menyeruak seiring sederet penyair, bergantian membawakan puisi karya Chairil Anwar dan karya mereka pribadi.

Mengusung Purbalingga membaca Chairil Anwar, komunitas teater dan sastra Purbalingga (Katasapa) bersama beberapa kelompok seni tradisi, teater sekolah dan kampus hingga penyair menjadi pemantik gelaran di malam hari puisi nasional.

Bagi Katasapa, agenda ini menjadi ajang untuk mengenalkan Katasapa kepada khalayak. “Selain itu, kami ingin mengangkat spirit penyair Chairil Anwar dan menjadi pelepas kerinduan pegiat sastra dan teater di Purbalingga yang sekian lama seperti tiarap,” kata Ketua Katasapa, Ryan Rachman.

Meski malam semakin larut, ekspresi berkesenian makin menyeruak saat teatrikalisasi puisi dipentaskan Teater Brankas SMA 2 Purbalingga, disusul musikalisasi puisi oleh Teater Teksas Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman, Teater Didik Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, Teater Perisai Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan SMK Penerbangan Purbalingga.

Tak ketinggalan, kolaborasi seniman multi talen, Agung Totman dengan Gaman Wahyudiana membawakan puisi lagu berbahasa Banyumasan menambah segar suasana. Pun penampilan puisi on canvas yang ditampilkan Ryan Rachman bersama duet pelukis Hadiwijaya dan Chune Yulianto menambah semarak malam itu.

Menurut seorang anggota Katasapa, Trisnanto Budidoyo, keinginan untuk menggairahkan kembali kesenian, terutama seni kontemporer di Purbalingga sudah diinginkan sejak beberapa tahun belakangan. Namun keinginan itu baru kesampaian dilaksanakan tahun 2016 ini.

“Sebenarnya, harapan dan keinginan Katasapa memulai ini, berawal dari pegiat teater dan sastra yang pernah aktif di kampus masing-masing. Setelah bertemu, kami bersepakat ingin menggairahkan kembali berkesenian yang sejak beberapa tahun seolah tertidur. Pun kalau ada selama ini hanya di kalangan sekolah saja,” jelasnya.

Apresiasi Purbalingga membaca Chairil Anwar dilontarkan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Purbalingga, Subeno yang menghadiri kegiatan tersebut. Dalam harapan yang disampaikannya agar agenda ini berlangsung berkesinambungan, seolah menjadi angin segar bagi insan seni Purbalingga di malam itu.

“Kegiatan ini semoga tidak hanya sekali gebyar saja, namun bisa dilakukan secara berkelanjutan. Kami siap memberikan fasilitas berupa tempat di GOR Mahesa Jenar untuk kegiatan kesenian. Karena nantinya, GOR ini akan dibuat menjadi taman budaya yang bisa menjadi ruang para seniman di Purbalingga,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan