Seperti Pasha Ungu, Bupati Tasdi Juga Marah-Marah Saat Apel

Peristiwa255 Dilihat
Bupati Purbalingga Tasdi sedang memimpin apel pagi (Humas Purbalingga)
Bupati Purbalingga Tasdi sedang memimpin apel pagi (Humas Purbalingga)

Purwokertokita.com – Marah-marah saat apel pagi seperti yang dilakukan Wakil Walikota Palu, Pasha Ungu, kini agaknya sedang menjadi tren. Hal ini juga dilakukan Bupati Purbalingga Tasdi saat memimpin apel pagi.

Tasdi kesal lantaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Sekretariat Daerah (Setda) Purbalingga sedikit yang mengikuti apel pagi. Sebagai jantungnya pemerintahan kabupaten Purbalingga, seharusnya tingkat kedisiplinan aparat yang diwujudkan dalam pelaksanaan apel kerja dapat menjadi contoh SKPD yang lain.

“Kalau di jajaran Setda sendiri sudah memble, bagaimana dengan yang lain. Yang di kecamatan, di kelurahan lebih meble lagi nanti. Di pusatnya (Setda-red) saja begini bagaimana diwilayahnya,” kata Bupati Tasdi saat menghadiri pelaksanaan Apel Pagi ASN Setda Purbalingga di halaman kantor setempat, Selasa (23/2).

Pelaksanaan apel pagi di kantor Setda, belum menampakan adanya perubahan mindset seperti yang diharapkan Bupati. Pagi itu, selain diikuti para siswa PKL, apel pagi hanya diikuti 21 ASN dan 6 Kepala Bagian. Padahal sebelumnya, pada apel pagi Senin (22/2) kemarin, Bupati sudah menekankan adanya perubahan kedisiplinan ASN di jajaran pemkab agar mampu menjadi pelayan rakyat yang handal. Salah satunya dengan meningkatkan disiplin terhadap ketentuan jam kerja, pakaian dinas dan pelaksanaan kerja di setiap SKPD.

“Saya minta mulai 22 Februari kemarin, saat saya dan Wakil Bupati masuk di jajaran pemda, harus ada perubahan. Disiplin waktu dan disiplin kerja. Monggo yang mau mengikuti saya silahkan yang tidak juga silahkan. Tapi saya mengharapkan semua bisa berubah. Dan  ini menjadi bagian dari evaluasi sebelum ada penataan birokrasi,” katanya.

Bupati mengungkapkan, dirinya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja anakbuahnya. Apel kerja pagi yang menjadi salah satu kewajiban ASN akan dijadikan salah satu bagian dari evaluasi itu. Karena, menurut Tasdi, dari pelaksanaan apel kerja pagi akan diketahui mana staf yang memiliki etos kerja dan mana yang masih harus ditingkatkan.

Dia menegaskan, dalam melakukan penataan birokrasi dirinya tidak akan berpedoman kepada siapa yang mendukung atau yang tidak mendukung. Namun, dirinya hanya akan melihat sisi profesionalitas yang ditunjukan jajaranya. Siapa yang mau bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja iklas.

“Coba nanti untuk staf yang tidak rajin kita taruh di daerah luar seperti Pengadegan, Karangjambu atau daerah lainnya. Biar bisa latihan disiplin dan mengabdi untuk masyarakat. Jangan kita kerja di tempat yang enak seperti ini ternyata masih terlambat,” tegasnya.

Di akhir amanatnya, Bupati Tasdi menyatakan akan melakukan kunjungan mendadak atau sidak atas pelaksanaan apel kerja di seluruh SKPD. Sidak itu akan dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu agar diperoleh kondisi yang sebenarnya.

Seperti diberitakan, untuk mewujudkan Visi Purbalingga Yang Mandiri dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berakhlak Mulia, pemerintahan Bupati – Wabup Tasdi – Tiwi memiliki 7 misi yang akan diwujudkan, salah satunya adalah Menyelenggarakan Pemerintahan yang Profesional, Efisien, Efektif, Bersih, Demokratis dan Berani Mengambil Keputusan.

Untuk mewujudkan misi itu, lanjut Bupati, dilaksanakan dengan empat strategi pembangunan diantaranya Perwujudan Landasan atau Fundamen yang kokoh untuk pelaksanaan Pembangunan melalui Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, mendorong terciptanya kehidupan yang religius serta mewujudkan rasa aman dan tenteram dalam masyarakat. Termasuk upaya pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat utamanya pangan dan papan.

Bupati berhartap Visi Misi yang akan dilaksanakan, harus dapat diketahui dan dimengerti semua jajaran birokrasi, bahkan dimengerti oleh seluruh masyarakat agar dapat mendukung program-program yang akan dilaksanakan pemda.

Tinggalkan Balasan