Saat Radio of Rock Tour 2016 Singgah di Purwokerto

Komunitas191 Dilihat
Penampilan pamungkas Efek Rumah Kaca menjadi pamungkas dalam Radio Of Rock Tour di Gedung Paschalis Hall Purwokerto, Senin (15/2). Dalam tour kali ini juga digelar workshop radio online dan blogging bersama Felix Dass & Oom Leo. (Uwin Chandra/Purwokertokita.com)
Penampilan pamungkas Efek Rumah Kaca menjadi pamungkas dalam Radio Of Rock Tour di Gedung Paschalis Hall Purwokerto, Senin (15/2). Dalam tour kali ini juga digelar workshop radio online dan blogging bersama Felix Dass & Oom Leo.
(Uwin Chandra/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Bertemu teman lama saat masih bersama dalam komunitas tongkrongan di Purwokerto masa silam, tak ubahnya seperti menemukan kembali dunia yang hilang. Setidaknya rasa itu tergambarkan saat mendatangi gigs bertajuk Radio of Rock Tour 2016 yang digelar Ruru Radio, Senin (15/2) malam.

Pada gelaran yang digelar di Gedung Paschalis Hall, sederet nama besar band asal ibukota, seperti Goodnight Electric, White Shoes and The Couples Company dan Efek Rumah Kaca menjadi jaminan ramainya pemuda dan pemudi Purwokerto berkumpul dalam hingar bingar gigs beragam genre musik.

Tak hanya tiga band asal ibukota, band Willy Wonka dari Purwokerto dan Sangkakala asal Yogyakarta juga menjadi pemicu memanasnya gigs yang dihadiri ratusan pasang mata tersebut.

Kali pertama, gigs dibuka sekitar pukul 20.00 WIB ini menampilkan band asala Purwokerto, Willy Wonka, yang pada 2015 silam merilis mini album bertajuk “Womenkind”. Beberapa lagu yang mereka bawakan berhasil membuka acara yang kemudian dijejali penggemar yang masa mudanya dihabiskan pada masa 2000-an.

Istimewa
Istimewa

Menyebut nama Sangkakala, setidaknya saya bernostalgia dengan sang vokalis yang kerap nyentrik di atas panggung dengan leging bermotif totol macan, Baron Kapulet Araruna. Baron, yang entah kenapa dulu memperkenalkan diri dengan nama blangkon, berhasil membakar suasana dengan aksinya yang menantang dan aduhai.

Pun tak kalah dengan Baron, sang basis Sangkakal yang memilih bertelanjang dada di tengah pertunjukan, Rudy Atjeh hadir dengan cabikan basnya yang menggila dan berhasil membuat penonton makin menjadi, walau kebanyakan tak mengenal lagu yang bernuansa glamrock lengkap dengan fesyen khas panggung mereka

Seperti mengenang masa lalu, Blangkon mengaku menemukan tongkrongan fenomenal Purwokerto, Kebon Kopi, di pertengahan 2000-an silam. “Saya pernah di Purwokerto selama dua bulan, saat itu saya KKN tinggal di Desa Ketenger,” kata Blangkon.

Tak lupa pada lagu pamungkas “Tong Setan”, yang benar-benar dibawakan paling akhir penampilannya, band asal Yogyakarta pada tahun 2005 silam ini menyalakan petasan kembang api. Tak ayal, panggung pertama mereka di Purwokerto ini membuat muda-mudi yang datang terpana, sekaligus gembira.

Hangatkan suasana, Goodnight Electric membawakan beberapa lagu dalam acara Radio of Rock Tour di Gedung Paschalis Halls Purwokerto, Senin (15/2).
Hangatkan suasana, Goodnight Electric membawakan beberapa lagu dalam acara Radio of Rock Tour di Gedung Paschalis Halls Purwokerto, Senin (15/2).

Selepas Sangkakala, duet Adjis Doaibu dan Gilang Gombloh yang didaulat menjadi MC membakar muda-mudi yang datang dengan jokes-jokes andalan.

Goodnight Electric yang membawakan hits-hits terkemuka dalam album “Love and Turbo Action” yang diluncurkan tahun 2004 silam membahana. Sebut saja macam “Am I Robot?”, “The Supermarket I Am In”, “Bedroom Avenue”, Trembling Mind” mengajak muda mudi yang datang menyanyikan bersama dalam alunan synthpop lengkap dengan badan yang bergoyang bersama.

Bukan White Shoes and The Couples Company namanya, jika tidak membuat semua penonton yang datang bersenandung bersama dalam tembang yang dibawakannya pada Senin malam itu. Beberapa nomor hits seperti “Senandung Maaf”, “Kisah Dari Selatan Jakarta” hingga Windu Defrina habis dilahap muda-mudi yang datang mendendangkan.

Penampilan White Shoes and The Couples Company dalam rangkaian Radio of Rock Tour di Paschalis Hall Purwokerto memukau ratusan penonton.  (Uwin Chandra/Purwokertokita.com)
Penampilan White Shoes and The Couples Company dalam rangkaian Radio of Rock Tour di Paschalis Hall Purwokerto memukau ratusan penonton.
(Uwin Chandra/Purwokertokita.com)

Sebagai penampil terakhir, Efek Rumah Kaca yang kini berganti formasi menjadi penampil di penghujung acara. Beberapa lagu dalam album baru “Sinestesia”, “Kamar Gelap” dan “Efek Rumah Kaca” menjadi andalan band yang sebentar lagi akan ditinggal sang vokalis Cholil Mahmud untuk melanjutkan studi ke luar negeri.

Menariknya, Cholil Mahmud menuruti permintaan lagu dari muda-mudi yang datang malam itu, “Lagu Cinta Melulu” dan “Biru”. “Kapan lagi bisa minta lagu lagi,” kata Cholil yang memegang gitar elektriknya

Sebelumnya, beberapa lagu seperti “Biru”, “Sebelah Mata” dan “Di Udara” pun dinyanyikan, tentunya dengan background core bersama muda-mudi. Akhirnya, “Desember” menjadi tembang pamungkas yang seolah menjadi ucapan selamat tinggal. Pun gema lirik akhir “Desember” menggema di Gedung Pascalis Hall sekitar pukul 23.00 WIB.

Akhirnya, lengkaplah sudah nostalgia anak tongkrongan komunitas Purwokerto yang sejak lama mendambakan kehadiran band papan atas ibukota pada Senin malam itu.

Tinggalkan Balasan