Purwokertokita.com – Sedikitnya tiga konter HP di Jalan Jenderal Soedirman disatroni maling. Dua konter berhasil digasak isinya yakni Toko HP Samsung dan Toko HP Oppo. Sedangkan Toko HP AA Celular, sang maling tak berhasil membawa apapun.
“Benar memang ada pencurian di toko HP,” ujar Kepala Kepolisian Sektor Purwokerto Timur, Komisaris Is Supriyati, Jumat (13/11).
Ia mengatakan, sebelum melakukan operasinya, kemungkinan komplotan maling itu sudah melakukan observasi. Dalam tayangan CCTV yang salinannya diperoleh Purwokertokita.com, terlihat ada lima orang maling yang beraksi.
Tiga orang bertugas mengambil barang-barang. Satu orang berjaga di pintu yang telah dijebol dan satu orang lagi bertindak sebagai sopir.
Is mengatakan, tiap malam polisi melakukan patroli. Saat ini polisi sudah dikerahkan untuk mengejar pelaku. “Kami mengimbau kepada petugas keamanan toko untuk memperketat penjagaan,” katanya.
Toko telepon seluler merk Samsung di Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto atau di depan Pendopo Wakil Bupati Banyumas, dibobol maling sekitar pukul 04.30, Jumat (13/11). Pelaku diduga kawanan yang sudah profesional.
“Saya pertama melihat sekitar pukul 05.30, kok pintunya sedikit terbuka seperti ada congkelan,” kata Hanomo, pemilik toko optik yang bersebelahan dengan toko yang dimaling, saat ditemui Purwokertokita.com di lokasi kejadian.
Ia mengatakan, setelah melihat pintu toko yang mencurigakan, ia segera lapor polisi. Ia sendiri mengaku tak melihat pelaku.
Aan Supriyanto, superviser Toko Samsung Jenderal Soedirman mengatakan, pencuri mengambil 32 buah telepin genggam dan sebuah laptop. “Kerugian diperkirakan mencapai Rp 120 juta,” katanya.
Ia mengaku masih syok dengan kejadian itu. Di lokasi kejadian pelaku sudah memutar CCTV yang diletakkan di depan toko sehingga wajah pelaku tidak terlihat.
Sedangkan CCTV di dalam toko memperlihatkan tiga orang memasuki toko dengan menggunakan jaket. Satu orang mengenakan topi dan dua lainnya menggunakan hoodie jumper. Mereka mengendarai mobil Avanza hitam.
Menurut dia, ada dua tenaga pengamanan yang dipekerjakan. Selain itu mereka juga membayar preman untuk keamanan. “Tapi masih kebobolan juga,” katanya.
Ia menduga pelaku adalah komplotan profesional yang memang mengincar toko HP di Banyumas. Saat ini toko tersebut sudah dipasang garis polisi. Polisi belum memberikan keterangan atas peristiwa tersebut.
Aris Andrianto