Purwokertokita.com – Jika kamu membutuhkan sarana rekreasi alam yang menawarkan konsep wisata pertanian organik, kebun jambu biji organik di Desa Ketenger, Baturaden menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi.
Di kebun dengan luas 1,5 hektare ini kamu bisa memetik jambu biji organik yang masih segar langsung dari pohonnya. Lokasinya yang berada di puncak bukit, menawarkan keasrian alam yang berpadu dengan udara segar pegunungan, sangat cocok buat kamu yang merasa jenuh dengan rutinitas sehari-hari.
Chandra, salah satu pengunjung dari Purwokerto, mengaku sudah sering berkunjung ke kebun jambu biji organik dan tidak pernah merasa bosan. “Saya sering ke sini bersama istri saya, di sini bisa menikmati panorama alam dan segarnya udara pegunungan sambil bersantai mencicipi jambu biji,” tuturnya.
Keunggulan pengelolaan kebun jambu yang menggunakan sistem pertanian organik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. “jambu biji di sini mempunyai keunggulan tersendiri dibanding jambu biji yang ada di pasaran. Rasanya lebih manis, lebih renyah dan sehat karena dikembangkan dengan sistem organik,” tambah Chandra.
Baca juga : Canyoning, Tenar Tapi Terlantar
Menurut Tete Umron Halawa, pengelola kebun jambu biji organik, sarana rekreasi petik jambu langsung dari pohonnya ini dirintis sejak tahun 2006, namun baru dibuka untuk rekreasi pada 2010. Setiap akhir pekan kebun jambu biji organik selalu ramai dikunjungi, sebagian besar pengunjung yang datang karena tertarik dengan konsep kebun jambu biji organik yang ditawarkan.
“Mungkin karena bukan sekedar untuk rekreasi atau menikmati jambu biji, tetapi nilai edukasi juga menjadi tujuan dari kebun ini,” ungkap Tete, saat ditanya tentang konsep kebun jambu biji organik yang ia kelola.
Tete juga sangat memperhatikan kualitas jambu biji yang dibudidayakan. Sistem pertanian organik menjadi nilai tawar dari kebun jambu biji di Desa Ketenger ini yang belum banyak dilakukan di tempat lain di Purwokerto.
“Pupuk yang digunakan di sini pupuk kandang yang sudah diolah dan pupuk organik cair atau POC,” tuturnya.
