KA Pengangkut Pupuk Diaktfikan Kembali

Rangkaian kereta api melintas di terowongan Ijo Desa Bumi Agung, Kecamatan Rowokele, Kebumen, Ahad (25/5). Terowongan yang dibangun Belanda awal tahun 1900, hingga kini masih digunakan untuk perjalanan kereta di lintas selatan. Pembangunan jalur ganda di lintas selatan mengalami keterlambatan karena banyaknya perbukitan dan sungai. (Arisandria/Purwokertokita)
Rangkaian kereta api melintas di terowongan Ijo Desa Bumi Agung, Kecamatan Rowokele, Kebumen, Ahad (25/5). Terowongan yang dibangun Belanda awal tahun 1900, hingga kini masih digunakan untuk perjalanan kereta di lintas selatan. Pembangunan jalur ganda di lintas selatan mengalami keterlambatan karena banyaknya perbukitan dan sungai. (Arisandria/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – PT KAI (Persero) Daop 5 Purwokerto berrencana mengaktifkan kembali angkutan pupuk Pusri menggunakan kereta api dengan tujuan Cilacap-Prupuk, Kabupaten Tegal. Pengoperasian kembali angkutan pupuk tujuan Prupuk tersebut ditandai dengan pemberangkatan perdana KA angkutan pupuk dari Cilacap ke Prupuk, Senin (12/10).

Peluncuran perdana tersebut membawa rangkaian 18 GT (Gerbong Tertutup) bermuatan pupuk urea dan ZA dengan volume 540 ton. Kereta api barang tersebut ditarik dengan menggunakan lokomotif CC 2061359 yang diberangkatkan sekitar pukul 01.00 WIB dari Cilacap, dan tiba di Prupuk pukul 06.30.

Kedatangan kiriman pupuk perdana ke gudang Pusri di Prupuk, disambut Vice President PT KAI Daop 5 Safrudiansyah dan Kepala Pemasaran PT Pusri wilayah Jawa Tengah Sutisna. Safrudiansyah mengatakan dengan peluncuran tersebut, PT KAI siap mengaktifkan kembali angkutan pupuk dengan KA ke tujuan yang lain, baik ke wilayah Jateng, Jabar maupun Jatim.

“Prasarana angkutan pupuk dengan KA sudah tersedia di beberapa titik, tinggal sedikit sentuhan langsung bisa jalan,” katanya.

Lebih jauh, ia menjelaskan angkutan pupuk dengan KA akan saangat membantu mengatasi kepadatan jalan raya. “Bayangkan satu rangkaian KA dengan 18 gerbong sama dengan muatan untuk 27 truk gandeng”, ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pemasaran PT Pusri Wilayah Jateng, Sutisna menyambut baik rencana tersebut karena bisa menyingkat waktu pengririman. “Efektifitas, kepastian dan waktu pengiriman yang lebih singkat adalah satu hal yang hanya kami dapatkan melalui angkutan KA,” jelasnya.

Angkutan pupuk Pusri menggunakan kereta api dari Cilacap ke Prupuk, berhenti beroperasi sejak tahun 1998. Saat itu, jalur kereta api pengangkut pupuk Pusri berjalan dari pelabuhan Cilacap menuju Purwokerto Timur, Banjarnegara, Prupuk, Gombong, Maguwo, Ceper, Palur dan Masaran.

Dengan pengaktifan kembali angkutan pupuk Pusri menggunakan kereta api ke tujuan Prupuk, menjadikannya tujuan keempat setelah tujuan Gombong, Maguwo dan Ceper. Untuk tujuan yang lain, seperti Palur dan Masaran, menurut rencana juga akan menyusul untuk diaktifkan kembali.

Uwin Chandra

Tinggalkan Balasan