Purwokertokita.com – Ratusan rumah di Desa Pahonjean dan Mulyadadi Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah diterjang banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cijalu, Kamis malam. Warga terpaksa mengungsi ke sejumlah tempat yang relatif aman.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD UPT wilayah Majenang, Edy Sapto Priyono mengatakan tujuh dusun di Desa Pahonjean dan satu dusun di Mulyadadi terendam. Ketujuh dusun ini yaitu, Dusun Bangunsari, Rawadadi, Tegalrejo, Klepusaro, Rawajaya, Rawalo dan Dusun Rawasari.
“Secara total, di tujuh dusun tersebut 961 yang terdiri dari 3.438 jiwa terdampak banjir,” kata Edy Sapto, Jumat pagi (11/11).
Dilaporkan, rumah penduduk terendam dengan ketinggian air antara 1 meter hingga 1,5 meter. Akibatnya, sebagian besar penduduk di wilayah terendam banjir terpaksa mengungsi. Antara lain, di Balaidesa Pahonjean dan rumah panggung Dusun Klepusari.
“Air mulai masuk ke rumah penduduk mulai pukul 20:30 WIB. Ketika sungai Cijalu meluap akibat besarnya debit air yang disebabkan hujan deras mulai pukul 17.30 WIB. Sekira pukul 22.00 WIB, warga mulai diungsikan,” jelasnya.
Jumat pagi ini, air sudah surut karena sifat banjir bandang yang cepat mengalir. Warga kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkannya dari material yang terbawa banjir.
“Memang sih, tadi malam kita fokus di Pahonjean. Kita itu ada 961 kepala keluarga. Itu seperti kolam dan sawah yang belum terhitung.
Edy Sapto Priyono mengemukakan selain merendam rumah penduduk dan fasilitas umum, banjir juga menyebabkan puluhan hektar sawah dan kolam terendam. Namun, ia mengaku belum menghitung secara keseluruhan. Pagi ini, pendataan masih terus dilakukan. Diprakirakan, kerugian mencapai ratusan juta ruiah.
Edyu menambahkan, sejak dinihari tadi BPBD Cilacap mulai menyalurkan logistik bantuan untuk korban banjir. Antara lain, permakanan dan obat-obatan.
“Pengungsi sekarang sudah pulang semua dari pengungsian dan mulai membersihkan rumah masing-masing. Karena sifat air kan mengalir terus dan tidak berlama-lama menggenang. Kerugian belum sempat dihitung,” tambahnya.
Sejumlah ormas pagi ini direncanakan juga akan turut membantu warga membersihkan rumah dan fasilitas umum, seperti tempat ibadah yang turut terendam.