Purwokertokita.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung menukas salah satu anggota Oi Cilacap, Kasyoto yang mengusulkan program pemanfaatan tumbuhan mangrove untuk pewarna alami untuk tatto.
Salah satu yang diusulkan adalah mangrove sebagai pewarna Tatto. Namun, Gubernur Ganjar sambil berkelar menjawab,
“Mengko sik, opo, pelatihan Tatto. Ha moh, aku.. Masa nanti bunyinya Dinas Koperasi melakukan pelatihan Tatto,” tukas Ganjar, tergelak.
Jawaban Ganjar ini membuat seluruh pengunjung yang hadir dalam acara ‘ngopi bareng’ bersama nelayan di Cilacap riuh tertawa, Rabu malam.
“Tapi yang nggak papa, yang bertatto dan beranting itu sama saja. Sama-sama kereatifitas. Nggak papa. Serius ini,” tambah Ganjar.
Ganjar mengaku tetap mendorong industri kreatif, seperti seni. Tatto dan seni batik menurut dia adalah bentuk seni.
Lebih lanjut Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan generasi muda saat ini pun bisa menjadi pahlawan. Di era kekinian, kepahlawanan bisa diterjemahkan dengan mengerahkan seluruh daya upaya, cara, kreasi, dan inovasi untuk memberikan yang terbaik kepada negara.
“Ini bentuk sumbangsih kita kepada negara dan bangsa,” katanya.
Sementara, Kastoyo menjawab programnya itu hanya menjadi salah satu yang menjadi program pemanfaatan pewarna alami dari tumbuhan mangrove.
“Mungkin bisa disaring lagi, Pak. Yang jelas kami ingin memanfaatkan tumbuhan mangrove untuk pewarna alami, seperti batik. Kami ingin membuktikan, bahwa orang yang bertatto dan beranting itu juga punya kreatifitas,” ujar Kastoyo.
Esok harinya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta ratusan pelajar dan nelayan Cilacap, menggelar aksi bersih pantai di sekitar perairan Teluk Penyu seusai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November 2016 di alun-alun Cilacap.
Bersih pantai ini menjadi salah satu rangkaian acara road show Gubernur di Cilacap, selama tiga hari ke depan, hingga Sabtu.
Lewat pengeras suara, Ganjar mengatakan bersih pantai ini hanya langkah kecil untuk berkampanye hidup bersih. Kata dia, jika masyarakat Cilacap sudah sadar sampah, dia optimis pariwisata mampu digenjot.
“Pantai yang bersih, akan membuat pantai lebih indah dan membuat wisatawan betah,” ujarnya.
Selain pariwisata, kata Ganjar, sampah juga menjadi persoalan bagi nelayan di Cilacap. Sampah dan pencemaran menyebabkan ikan semakin sulit didapat. Jika masyakat tak mengubah budaya buang sampah sembarangan, maka masalah itu akan selalu muncul.
Selain bersih pantai, sebelumnya Gubernur Ganjar berkunjung ke Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin, Kesugihan, dilanjutkan berbincang dan ngopi bareng nelayan. Hari Jumat besok, Gubernur dan jajaran SKPD Provinsi Jateng mengunjungi Jalan Ruas Provinsi di Wanareja dan Dayeuhluhur. Selain itu, dijadwalkan Gubernur akan berkunjung ke Pondok Pesantren El Bayan Majenang.