Pernah Disurvei Ganjar Pranowo tapi tak Kunjung Dibangun, Jembatan Bambu Wora-wari kembali Hanyut

Peristiwa601 Dilihat

PURWOKERTOKITA.COM, BANJARNEGARA- Jembatan bambu penghubung dua kabupaten di Desa Larangan Kecamatan Pagentan kembali hanyt terbawa banjir, beberapa waktu lalu. Terlihat, jembatan itu sudah raib hingga nyaris tak tersisa puing-puingnya karena hanyut terbawa arus.

Padahal, jembatan itu menjai akses penting bagi warga, khususnya warga Desa Jebengplampitan Kecamatan Sukoharjo, Wonosobo dan warga Desa Larangan Kecamatan Pagentan, Banjarnegara.

Akibat bencana itu, mereka tak lagi punya akses penyeberangan, kecuali harus memutar sekitar sejam perjalanan melalui Sigaluh atau rute alternatif lainnya.

“Kurang lebih sejam karena harus memutar,”kata Kades Larangan Harto

Insiden itu ternyata bukan yang prtama kali. Jembatan bambu di sungai itu berulang kali hanyut. Usai hanyut, warga biasanya membangunnya kembali dengan bahan sama. Hingga kini nyaris tidak ada lagi bambu yang bisa digunakan untuk membangun kembali jembatan itu.

Menurutnya, pihaknya sudah kehabisan bambu karena bambu yang ada sudah digunakan untuk pembuatan jembatan sebelum-sebelumnya. Pihaknya kini kebingungan untuk mendirikan kembali jembatan itu karena ketiadaan bahan.

“Sudah capek (ngurusi jembatan). Bambu di desa sudah habis, “katanya

Sebenarnya warga sudah frustasi karena berulangkali membuat jembatan bambu, namun akhirnya hanyut juga saat banjir melanda. Namun ia tak habis pikir, mengapa pemerintah belum juga turun tangan untuk memikirkan penderitaan warga.

Padahal sempat ada insiden pengendara jatuh dari jembatan hingga sempat hanyut terbawa arus bersama motornya. Jembatan bambu juga berisiko bagi keselamatan penyeberang, khususnya saat debit air tinggi karena struktur bangunan yang rapuh.

Warga sempat yakin jembatan itu akan dibangun karena sudah berulangkali disurvei oleh pemerintah. Bahkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun pernah menengok langsung kondisi jembatan itu, beberapa tahun lalu.

Namun, sampai sekarang, belum ada tanda-tanda jembatan itu mau dibangun. Hingga warga frustasi dan tak tahu lagi harus bagaimana agar hak mereka akan aksesibilitas terpenuhi.

“Padahal sudah disurvei berkali-kali. Belum juga dibangun. Capek, “katanya (Jack Mu)

Tinggalkan Balasan