Gawat, Logistik Darurat Bencana BPBD Cilacap menipis

Lingkungan, Peristiwa641 Dilihat
Banjir kembali merendam dua desa di Kecamatan Sidareja, Cilacap (Foto: Ridlo S Balasie/purwokertokita.com)
Banjir kembali merendam dua desa di Kecamatan Sidareja, Cilacap (Foto: Ridlo S Balasie/purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Banyaknya bencana yang terjadi di kawasan Cilacap dalam beberapa bulan terkahir menyebabkan ketersediaan logistik darurat kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menipis. Hingga saat ini, BPBD Cilacap membutuhkan cadangan logsitik untuk menghadapi puncak cuaca ekstrem pada bulan Oktober 2016.

“Sampai dengan akhir bulan ini, (logistik) menipis. Sehingga, BPBD Cilacap meminta dukungan BPBD Provinsi Jawa Tengah dan sudah dikirimkan dalam minggu ini,” kata Kepala BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy, Senin (17/10).

Ia mengemukakan, dalam dua bulan terakhir terjadi peningkatan titik pengungsian karena bertambahnya kawasan bencana. Kondisi tersebut memaksa penambahan logistik harus dilakukan.

“Kemarin luar biasa, ada enam titik (pengungsian). Bulan lalu hanya ada empat titik, sehingga peningkatan dalam jumlah pengungsi sangat berpengaruh terhadap kebutuhan logistik,” ujarnya.

Saat ini, dikemukakan Komara, sejumlah kebutuhan logistik yang sangat mendesak dan dibutuhkan berupa makanan, tikar dan selimut. Sedangkan, lanjut Komara, kebutuhan lain yang makin menipis berupa family kit dan family ware. “Keperluan darurat pengungsian saat ini berupa mie instan sekitar 100 boks dan air mineral 300 boks,” jelasnya.

Dari data yang dihimpun dalam dua bulan terakhir, kawasan Cilacap bagian barat terus menerus dilanda bencana banjir dan longsor. Terakhir, banjir sempat merendam lima kecamatan yang meliputi, Kecamatan Sidareja, Kedungreja, Patimuan, Gandrungmangu dan Bantarsari. Akibat bencana banjir tersebut, ribuan rumah terrendam dan ratusan warga mengungsi hingga sepekan.

Tinggalkan Balasan