PURWOKERTOKITA. COM, BANJARNEGARA-Longsor yang menewaskan empat warga
di Desa Pagentan, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara menambah rentetan bencana yang memakan korban jiwa di Banjarnegara.
Jejak mengerikan bencana itu masih tampak. Puing dan timbunan tanah masih menggunung di area kejadian. Petugas BPBD dan relawan berhasil mengevakuasi seluruh korban.
Ajaibnya, dari lima korban yang tertimbun, seorang bocah dinyatakan selamat. Dia adalah Putri (7), anak yatim piatu yang selama ini dirawat Partini, salah satu korban meninggal. Sementara empat korban, termasuk Partini, ditemukan meninggal.
Tiga korban, Andriyani yang merupakan bidan desa, Bunga (14), dan Fino (11) ditemukan malam hingga dini hari usai kejadian. Partini ditemukan paling akhir, yakni pada Sabtu pagi (20/11/2021) dalam kondisi tertindih puing.
“Seluruh korban sudah ditemukan, satu selamat, “kata Kepala BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto, Sabtu (20/11)
Anak Partini, Kristin yang kebetulan tidak di berada rumah saat kejadian selamat. Namun siswi SMK itu harus menanggung sedih karena kehilangan ibu dan adik tercintanya.
Padahal Kristin belum lama ditinggal ayahnya, Budiman yang meninggal sekitar setahun lalu. Fino dan Putri, kakak beradik yang yatim piatu itu selama ini diasuh oleh Partini. Mereka tinggal bersama di rumah itu.
Seorang bidan desa, Andriyani yang menyewa rumah di samping tempat tinggal keluarga Partini turut jadi korban. Andriyani adalah warga Kecamatan Purwanegara yang bertugas di Desa Pagentan.
Kades Pagentan Abdul Kohar mengungkapkan, Putri ditemukan tertimbun tanah bersama empat korban lain yang meninggal.
Pihaknya mulanya melihat tangan Putri setelah tanah yang menimbunnya digali. Relawan terus menyingkirkan material untuk mengangkat tubuh anak itu yang sebagian masih tertimbun. Tidak dinyana, meski sempat tertimbun sejam lebih, Putri masih hidup. Kondisi tubuhnya lemas karena lama terkubur.
“Saya lihat dia tidak terluka. Hanya tubuhnya lemas, ” katanya (JAC)