PURWOKERTOKITA.COM, WONOSOBO – Di tengah lonjakan jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Wonosobo, muncul kasus misterius. Kasus ini ditengarai sebagai varian baru yang dikenal lebih mudah menular dan ganas.
Dugaan itu muncul dari kasus infeksi Covid-19 yang berulang terhadap seorang pasien. Pasien ini pernah terpapar Covid-19 hingga mengalami gejala berat.
“Ada yang pernah terpapar COVID-19 dengan gejala cukup berat dan berhasil sembuh, kemudian juga telah menjalani vaksin 2 kali, namun hari ini kembali confirm positif meski dalam status tanpa gejala,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, DR Jaelan.
Meski belum diuji di laboratorium untuk memastikan, menurut Jaelan ini bisa menjadi indikasi kuat bahwa varian virus yang menyerang memang berbeda dari virus pertama. Sebab, seorang yang sembuh dari Covid-19 dengan gejala berat, berarti telah memiliki kekebalan dari virus yang sama.
Dengan asumsi ini, Jaelan menekankan pentingnya kewaspadaan seluruh masyarakat terhadap potensi penularan Covid-19, khususnya dari varian baru. Terlebih, dalam sebulan terakhir, kasus Covid-19 di Wonosobo meningkat.
“Kita secara fakta telah melihat muncul klaster-klaster baru, sampai tujuh klaster zona merah di sejumlah wilayah,” kata Jaelandi sela mendampingi Bupati meninjau penanganan Covid-19 di Dusun Kyuni, Desa Bogoran Kecamatan Sapuran.
Laju peningkatan angka positif Covid-19 hanya bisa dicegah dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun faktanya justru masyarakat saat ini mulai abai terhadap protokol kesehatan, antara lain tampak dari adanya warga yang menggelar kegiatan yang mengundang keramaian.
Untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat meminta jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) mulai tampil menjadi teladan dan motivator protokol kesehatan di setiap wilayah tempat tinggal masing-masing, demi mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.
“Dalam situasi pandemi COVID-19 yang belum reda, saya minta agar semua ASN dapat menjadi motivator masyarakat di tempat tinggal masing-masing sehingga ketaatan terhadap protokol kesehatan pencegahan corona virus semakin meningkat,” kata Afif dalam arahan selaku Pembina Apel di halaman Bappeda Wonosobo, Selasa (15/6/2021).
Afif mengatakan, sejumlah pegawai di lingkup Pemkab Wonosobo juga terindikasi terpapar virus corona, sehingga berpotensi melemahkan sektor pelayanan publik.
“Kalau di kalangan ASN banyak yang confirm lantas bagaimana kita akan mampu memberikan layanan prima kepada warga masyarakat,” tanya Afif.
Ia menegaskan ASN mesti mampu menunjukkan ketaatan terhadap protokol kesehatan demi menekan laju pertambahan jumlah kasus di Kabupaten Wonosobo. Per 16 Juni 2021, ada 563 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dirawat.