Ini Kisah Fathul Sebelum Meninggal Tertimbun Longsoran

Lingkungan, Peristiwa291 Dilihat
Ilustrasi bencana longsor. (Istimewa/Purwokertokita.com)
Ilustrasi bencana longsor. (Istimewa/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Bencana longsor yang terjadi di Desa Sokawera Kecamatan Cilongok, Banyumas Jawa Tengah, akhirnya merenggut satu nyawa anak. Muhammad Fathul Ulum (12) putra pasangan Kusen dan Umiyati meninggal tertimbun tanah longsor saat membantu sang kakek yang sedang membersihkan longsoran di rumah yang berada di Grumbul Kubangan RT 007/RW 09, Kamis (19/11) sore.

Kisah duka ini terjadi setelah hujan deras yang turun di kawasan Desa Sokawera Kecamatan Cilongok yang mengakibatkan satu bukit setinggi 20 meter di daerah tersebut longsor sekira pukul 15.00 WIB.

Longsoran tersebut menyebabkan bagian dapur dan kamar mandi di rumah milik Kusen tertutup tanah. Melihat kondisi tersebut, Wahrudin (65) bergegas membersihkannya dari tanah dan sisa longsor dan tanpa diminta, Fathul ikut membantu kakeknya membersihkan sisa longsor.

“Tiba-tiba (Fathul) ikut membantu membersihkan tanah longsoran yang berada dekat dengan tebing atau di depan saya. Saat itu, saya sedang membersihkan tanah yang berada di samping kamar mandi, sedangkan cucu saya di belakang kamar mandi yang temboknya dekat dengan tebing. Beberapa menit kemudian, ada longsoran lagi dan langsung menimbun cucu saya,” katanya kepada wartawan, Kamis (19/11).

Baca juga: Inalillahi, Anak 12 Tahun Meninggal Akibat Longsor Cilongok

Melihat kejadian tersebut, Mahrudin langsung teriak minta tolong. Tak lama setelah kejadian, ia melihat ke arah cucunya, namun sudah tidak kelihatan. Ia pun segera berusaha menggali tanah yang menimbun cucunya, namun tak kuasa lantaran banyak tanah yang menimbun. Akhirnya, ia berteriak memanggil tetangga untuk menggali tanah yang menimbun cucunya.

“Saya sudah berusaha menggali tanah longsoran yang menimbun cucu saya, tetapi karena tanahnya sangat banyak, saya tidak bisa. Saya kemudian teriak meminta tolong, tak lama tetangga langsung berdatangan untuk menggali,” katanya.

Baca juga: Puluhan Rumah di Krajan Terancam Longsor

Setelah berhasil digali, Fathul yang merupakan siswa kelas VI SD 2 Gununglurah ditemukan sudah tidak bernyawa. Kemudian, korban langsung dibersihkan dari lumpur yang menempel di sekujur tubuh dan dimakamkan di pemakaman desa setempat.

Uwin Chandra

Tinggalkan Balasan